Peneliti ITB Kembangkan Alat Pemodelan Analog Sandbox, Kerap Dibutuhkan untuk Industri Migas
Tujuan utama dibuat pemodelan analog sandbox itu, kata Meli, adalah sebagai alat pengajaran guna memahami proses deformasi
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peneliti dari Program Studi Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Benyamin Sapiie, Meli Hadiana, dan Terry Alfa Furqan, berhasil mengembangkan alat bernama pemodelan analog sandbox.
Alat itu berfungsi untuk mempelajari dan mensimulasikan pembentukan serta perkembangan struktur geologi alam batuan sedimen.
Meli Hadiana, mengatakan, penelitian tersebut sudah dimulai sejak 2001 dan terus dikembangkan hingga sekarang.
• Begini Mekanisme Pendaftaran CPNS 2018: Ingat! Belum Ada Persyaratan atau Formasi yang Ditetapkan
• Cara Mudah dan Murah Merawat iPhone yang Kini Kabarnya Sudah Kalahkan Popularitas Android
"Pemodelan analog sandbox Prodi Teknik Geologi merupakan yang pertama dan satu-satunya laboratorium jenis ini yang masih aktif di Asia Tenggara. Laboratorium ini dibuat dan dikembangkan menggunakan mesin (apparatus) yang dibuat dan didesain sendiri menggunakan beberapa bengkel antara lain yang ada di ITB," kata Meli di Aula Timur kampus ITB, Jalan Ganesa, Kota Bandung, belum lama ini.
Dikatakannya, hasil dari pemodelan sandbox itu dapat membantu interpretasi struktur geologi bawah permukaan.
Karena itu, pemodelan analog sandbox banyak digunakan dan dikembangkan dalam dunia industri migas terutama berkaitan dengan eksplorasi hidrokarbon.
Waktu dan Lokasi Saksikan Blood Moon 28 Juli 2018, Kamu Bisa Lihat di Seluruh Indonesia https://t.co/0llRUOtqAf
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 18, 2018
“Salah satu kelebihan laboratorium kami adalah mengunakan bahan pasir yang bersumber dari alam yaitu batu pasir Formasi Ngrayong di Jawa Timur, tanpa campuran bahan sintetis,” kata Meli.
Tujuan utama dibuat pemodelan analog sandbox itu, kata Meli, adalah sebagai alat pengajaran guna memahami proses deformasi (perubahan wujud atau bentuk) batuan dengan kemampuan mensimulasikan proses deformasi yang sangat rinci.
"Pemodelan analog sandbox ini diharapakan juga bisa membantu menjawab masalah teknis mengenai eksplorasi sumber daya alam dan kejadian gempa bumi," kata Meli.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bumi itu dinamis karena ada pergerakan lempeng karena lempeng itu bergerak otomatis akan menghasilkan reaksi.
Reaksi itu berupa gaya, bisa menarik, mendorong, dan menggeser.
Adanya gaya itu, ternyata berpengaruh pada batuan di sekitar terutama bagian atas kerak bumi.
Patahan yang naik, turun, dan bergeser adalah contohnya.
"Gaya itulah yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada batuan. Di Geologi khususnya batuan sedimen kita mengenal suatu hukum disebutnya hukum steno yang salah satunya menyebutkan bahwa batuan sedimen diendapkan secara original, pasti dalam keadaan horizontal," ujar Meli.
"Kalau terjadi sesuatu atau perubahan artinya dia tidak original lagi. Berarti ada sesuatu yang membuat dia seperti itu. Nah itulah yang kita anggap rekasi dari adanya reaksi terhadap Gaya. Gaya itu yang berasal dari pergerakan lempeng."
Satu di antara sejumlah metode agar memudahkan orang mengetahui proses deformasi di suatu bagian atas kerak yaitu menggunakan pemodelan sandbox.
Meli mengatakan, alat pemodelan analog sandbox perlu ada, sebab alat ini memiliki kelebihan dari sisi praktis, lebih sederhana sehingga memudahkan orang untuk mengetahui struktur geologi dalam batuan sedimen dengan mudah.
“Sebagai contoh, arsitek perlu model untuk membuat rancangan, nah alat ini sebagai model yang sederhana dan user friendly. Secara geologis banyak manfaatnya yang dipakai untuk mengetahui struktur geologi akibat deformasi lapisan bebatuan,” ujarnya.
Dikatakannya, mulanya alat pemodelan ini dibuat dengan sederhana.
Kemudian alat tersebut terus dikembangkan lebih lanjut karena perlu model yang lebih kompleks dengan situasi alam yang sebenarnya.
“Alat ini hasil kontribusi besar terutama oleh industri yang berhubungan dengan deformasi cekungan sedimen khususnya perusahaan minyak,” katanya.
Meli berharap alat pemodelan sandbox ini terus dikembangkan lebih lanjut sampai bisa menggambarkan aktivitas sesar di sebuah wilayah yang diharapkan dapat membantu dalam perhitungan dampak gempa bumi di permukaan lempeng bumi. (*)