Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883, Tsunami 30 Meter dan Lenyapkan Pulau-pulau Sekitar

Letusan-letusan yang dihasilkan tidak pernah besar karena energi magma yang naik ke permukaan juga tidak besar.

Editor: Ravianto
Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Erupsi G Anak Krakatau pada 21/6/2018 

Begitu juga jumlah masyarakat yang mengungsi juga tidak ada dalam catatan sejarah. Kerugian yang ditimbulkan akibat letusan Gunung Krakatau sangat besar.

Belanda memerlukan waktu puluhan tahun untuk kembali membangun dan memulihkan perkebunan dan pertanian di wilayah Hindia Belanda. 

Jadi letusan 1883 akan sulit terulang kembali. Letusan-letusan yang terjadi hampir setiap hari dari Gunung Anak Krakatau adalah fenomena biasa.

Seperti halnya anak dalam fase pertumbuhan, Gunung Anak Krakatau juga meletus untuk membesar dan meninggikan tubuhnya.

Letusan-letusan yang dihasilkan tidak pernah besar karena energi magma yang naik ke permukaan juga tidak besar.

Tidak akan menghasilkan tsunami seperti halnya 1883.

Jadi masyarakat dihimbau untuk tetap tenang. PVMBG terus memantau aktivitas vulkanik.

Meski ratusan kali meletus per hari status tetap tidak dinaikkan karena tidak membahayakan.

Yang penting masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau.

BNPB, BPBD, dan aparat pemerintah pasti akan mengambil langkah-langkah penanganan jika kondisinya membahayakan masyarakat.

(Diambil dari berbagai sumber pustaka)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved