Berjaya di Era Soeharto, Kini Hanya Baru 5 Orang yang Mendaftar di SMA Widya Utama Cirebon

Ia mengaku sangat kesulitan untuk bisa menjaring siswa baru saat PPDB dibuka.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Kondisi SMA Widya Utama yang berada di Jalan Kesambi Baru, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Kamis (12/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - SMA Widya Utama berada di Jalan Kesambi Baru, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Bangunannya tampak kokoh dan cat dindingnya juga terlihat cerah seperti baru dicat.

Selain itu, beberapa gedung di SMA Widya Utama pun terlihat sudah berlantai dua.

Namun, kokohnya dinding sekolah itu seolah tak sepadan dengan jumlah siswanya.

Di masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2018, hanya ada 5 calon siswa yang mendaftar.

Padahal, sekolah yang didirikan pada 1979 itu sudah mengantongi akreditasi A.

"Dari PPDB dibuka pada 8 Juni 2018 sampai sekarang baru 5 orang yang mendaftar," kata Wakasek Kesiswaan SMA Widya Utama, Abdul Kohar, saat ditemui di ruangannya, Kamis (12/7/2018).

Ia mengaku sangat kesulitan untuk bisa menjaring siswa baru saat PPDB dibuka.

Bahkan, sepinya pendaftar di SMA Widya Utama sudah berlangsung sejak 5 tahun terakhir.

Selama itu, SMA Widya Utama seolah kelimpungan bersaingan dengan sekolah negeri.

Terutama dalam hal menjaring siswa baru setiap tahunnya.

Setiap tahunnya, calon siswa yang mendaftar ke SMA Widya Utama hampir tidak pernah lebih dari 20 orang.

Kalaupun ada, menurut Abdul Kohar, di tengah jalan para siswa biasanya pindah ke sekolah lainnya.

"Setelah satu semester nanti pindah sekolah, dari 20 siswa itu sisanya paling 5 siswa," ujar Abdul Kohar.

Padahal, SMA Widya Utama Kota Cirebon sempat berjaya di era Presiden Soeharto.

Abdul Kohar mengatakan, sejak didirikan hingga 1999, SMA Widya Utama menjadi salah satu sekolah swasta favorit di Kota Cirebon.

Kala itu, SMA Widya Utama membuka 11 rombongan belajar untuk siswa baru.

"Dari saat itu jumlah siswa yang mendaftar makin turun, paling terasa itu lima tahun ini," kata Abdul Kohar.

Ia mengatakan, menurun drastisnya jumlah siswa di SMA Widya Utama Kota Cirebon dipengaruhi pandangan masyarakat yang merasa gengsi masuk sekolah swasta.

Abdul Kohar berharap, Pemerintah turun tangan untuk menyetarakan pandangan antara negeri dan swasta.

Menteri BUMN Rini Soemarno Sapa Ratusan Nasabah Mekaar Binaan PNM di Tasikmalaya

Myanmar Berharap Bertemu Indonesia di Laga Final Piala AFF U-19 2018

Nama Mahfud MD Disebut Menguat Jadi Calon Wakil Presiden Jokowi, Cak Imin: Cerita dari Mana Tuh?

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved