Gerhana Bulan
Ada Gerhana Bulan Blood Moon, Tips Memotret Menggunakan Smartphone dari Fotografer Senior
Fotografer senior NASA, Bill Ingall, menjelaskan bagaimana memotret gerhana bulan blood moon
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Gerhana bulan pada akhir bulan Juli 2018 kini ramai diperbincangkan.
Bukan saja karena durasinya bakal lama dan menjadi gerhana bulan terlama di abad ini, tetapi juga karena muncul fenomena alam blood moon.
Sebagian masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan istilah blood moon atau bulan kemerahan, sebab pada akhir Januari 2018, fenomena serupa pernah terjadi.
Pada saat itu, sebagian besar masyarakat Indonesia bisa menyaksikannya karena terjadi dalam waktu yang cukup lama, kecuali daerah-daerah yang tertutup awan.
Kapan waktunya? Blod Moon akan terjadi pada malam hari 27-28 Juli 2018.
Kisah Jenderal Hoegeng, Mati-matian Usut Kasus Pemerkosaan Gadis, Sampai Dipensiunkan Dini Soeharto https://t.co/3cQFN4JRRD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 7, 2018
Blood Moon akan berlangsung selama selama 1 jam, 43 menit.
Gerhana bulan akan mencapai puncaknya pada 08:22 UTC, yaitu 01:52 (Waktu Standar IST-India).
Ini adalah pukul 16:22 di EDT.
Orang-orang yang tinggal di Australia, Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan, dan Indonesia dapat menyaksikan Blood Moon secara sempurna.
Kehadiran blood moon yang tidak terjadi saban tahun, sayang jika dilewatkan begitu saja tanpa didokumentasikan.
• Sandiaga Uno: Prabowo dan Anies Baswedan Jadi Kombinasi yang Kuat
Bagaimana cara memotretnya?
Untuk mengabadikan super blue blood moon, idealnya memakai kamera DSLR atau mirrorless dengan lensa telefoto untuk menghasilkan foto bulan berukuran besar.
Namun, tak perlu berkecil hati jika tak memiliki perangkat tersebut karena smartphone pun bisa dipakai untuk menjepret super blue blood moon.
Seperti dikutip dari laman kompas.com, memotret blood moon dengan kamera smartphone itu bisa kok.
Fotografer senior NASA, Bill Ingall, yang menjelaskan bagaimana memotret gerhana bulan blood moon yang terjadi pada akhir Januari 2018 lalu, tipsnya bisa dipakai untuk memotret gerhana bulan blood moon akhir Juli ini.
Menurutnya, kuncinya adalah memadukan bulan dengan lingkungan sekitar, termasuk foreground (latar depan) yang menarik.
• Brasil dan Uruguay Tersingkir dari Piala Dunia 2018, Amerika Selatan Kena Kutukan Selama 60 Tahun
Jangan memotret hanya bulan saja tanpa ada obyek lain.
“Misalnya, bisa di lingkungan perkotaan yang sedikit terang,” ujar Ingall di laman NASA.
Latar depan bisa berupa obyek-obyek menarik, seperti misalnya landmark setempat untuk menunjukkan lokasi pengambilan gambar super blue blood moon.
Apalagi yang bisa dilakukan agar hasilnya lebih maksimal? Simak tips memotret super blue blood moon dengan smartphone Android dan iPhone, yang dirangkum KompasTekno dari Daily Mail berikut ini.
Menggunakan iPhone
Ponsel pintar Apple menggunakan aplikasi kamera bawaan yang relatif seragam, jadi cara-cara berikut bisa diterapkan di sebagian besar model iPhone.
1. Matikan flash
Fitur flash hanya akan menerangi obyek yang dekat dari ponsel dan tidak berpengaruh pada bulan. Untuk mematikan flash, ketuk ikon bergambar petir di sisi atas aplikasi kamera dan pilih “off”.
2. Zoom in jika perlu
Lensa tele pada beberapa model iPhone (iPhone 7 Plus, iPhone 8 Plus, dan iPhone X) bisa membuat bulan tampak lebih besar di layar, tanpa mengurangi kualitas gambar.
Untuk menggunakan lensa tele di tiga model iPhone ini, klik lingkaran kecil bertanda “1x” yang berada di atas tombol shutter dalam mode “Photo” di aplikasi kamera sehingga berubah menjadi “2x”.
Sebaliknya, zoom in dengan mencubit layar (pinch) di model iPhone lain sebenarnya merupakan proses digital (cropping) yang menurunkan kualitas tapi masih bisa dilakukan asal tak terlalu berlebihan.
Sebaiknya batasi zoom digital agar tak lebih dari dua kali. Sesuaikan proses zooming dengan komposisi gambar yang diinginkan.
3. Atur exposure bulan
Apabila terlalu terang, super blue blood moon hanya akan terlihat sorotan cahaya yang tidak jelas bentuknya. Oleh karena itu, tingkat kecerahan gambar perlu diatur.
Caranya adalah dengan mengunci fokus ke obyek (dalam hal ini bulan) lalu menahan jari sampai muncul slider exposure di bawah kotak penanda fokus. Geser slider untuk meningkatkan atau mengurangi kecerahan sesuai kebutuhan.
Yang perlu diingat, pengaturan exposure akan memengaruhi kecerahan gambar secara keseluruhan.
Obyek lain dalam gambar di samping super blue blood moon bisa saja terlihat terlalu terang atau gelap karena ada perbedaan intensitas cahaya antara keduanya.
Aturlah agar sesuai keinginan, misalnya sekalian menggelapkan obyek lain untuk membuat siluet.
5. Jepret foto secara stabil
Layaknya pemotretan pada malam hari, kecepatan rana mungkin berada di angka rendah sehingga foto rawan buram karena motion blur.
Untuk mencegahnya, pengguna bisa menempatkan iPhone di tripod atau menjepret dengan memakai tombol volume agar lebih stabil.
6. Coba aplikasi night-photography
Merasa terbatas dengan aplikasi kamera bawaan iPhone? Di App Store tersedia berbagai aplikasi night-photography yang bisa dicoba.
Satu di antara yang terkenal dan banyak direkomendasikan adalah NightCap Pro. Aplikasi ini menyediakan opsi pengaturan ISO, infinity focus, dan exposure.
Menggunakan Android
Berbeda dari iPhone, aplikasi bawaan di ponsel Android memiliki antarmuka bervariasi, tergantung merek dan tipe perangkat.
Namun, opsi pengaturannya bisa lebih beragam pula. Secara umum, ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan ke sebagian besar berangkat Android.
1. Matikan flash
Sama seperti di iPhone dan kamera lain manapun, fitur flash hanya akan menerangi obyek yang dekat dari ponsel dan tidak berpengaruh pada bulan.
Switch untuk menghidupkan atau mematikan flash biasanya ditandai ikon bergambar petir.
2. Gunakan mode “manual”
Sebagain ponsel Android menyediakan mode kamera manual yang berisi opsi pengaturan tingkat lanjut.
Biasanya di mode manual ini pengguna bisa mengatur parameter, seperti ISO dan kecepatan rana (shutter speed).
3. Atur white balance
Salah satu hal terpenting yang bisa diatur dalam mode kamera manual adalah white balance alias temperatur warna yang dinyatakan dalam derajat Kelvin.
Fotografer NASA Bill Ingall biasanya memilih temperatur netral “daylight” 5200 Kelvin, sesuai cahaya matahari di siang hari karena cahaya bulan adalah pantulan dari matahari.
Opsi white balancebiasanya juga bisa dipilih dalam bentuk preset “daylight” di mode kamera manual ponsel.
4. Atur kecepatan rana dan ISO di angka rendah
Agar kualitas maksimal, sebaiknya angka shutter speed dan ISO diatur ke angka rendah. Pengaturan ini akan mengakibatkan gambar rawan buram karena guncangan.
Untuk menghindari blur, ponsel harus dalam posisi stabil saat pemotretan, misalnya dengan terpasang di tripod atau ditopang oleh benda lain yang tidak bergoyang.
5. Gunakan format RAW (DNG)
Beberapa model Android menyediakan opsi penyimpanan gambar dalam format RAW (DNG) yang jauh lebih fleksibel saat editing ketimbang JPEG standar.
Opsi format RAW biasanya tersimpan dalam menu Settings di aplikasi kamera bawaan.
6. Zoom in jika perlu
Beberapa model smartphone Android dengan dual camera (misalnya, Galaxy Note 8, Xiaomi Mi6, Asus ZenFone Zoom) dibekali lensa tele yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh gambar bulan yang lebih besar.
• Tinggalkan Juventus dan Gabung PSG, Gianluigi Buffon Ungkap Alasan di Balik Keputusannya
Untuk ponsel-ponsel dengan single camera, zoom digital bisa dilakukan dengan mencubit (pinch) layar atau menggeser slider zoom di antarmuka aplikasi kamera.
Zoom in sebaiknya tak lebih dari dua kali untuk menjaga kualitas gambar. Sesuaikan zoom dengan keinginan kompoisis gambar.
7. Atur exposure
Seperti iPhone, banyak ponsel Android modern yang sudah menyediakan slider exposure untuk mengatur kecerahan gambar sehingga pengguna bisa mengatur intensitas cahaya bulan dan lingkungan sekitar.
Di beberapa model, opsi “exposure compensation” ini mungkin diletakkan di dalam mode kamera manual.
• BREAKING NEWS: Kapal Yamani II Hilang kontak di Perairan Balongan Indramayu
Selesai menjepret Super Blue Blood Moon dengan iPhone atau ponsel Android, ada baiknya foto diolah lebih lanjut agar tampak lebih indah dengan aplikasi image editing yang banyak tersedia di toko aplikasi masing-masing platform.
Beberapa aplikasi image editor yang terkenal antara lain Adobe Lightroom dan Snapseed. Dua aplikasi ini juga telah mendukung editing gambar dengan format RAW yang jauh lebih fleksibel dibanding JPEG.
Selamat memotret!