Jadi Tameng untuk Anak-anaknya, Seorang Ayah Tewas Diserang Beruang
"Mereka dikejutkan oleh kehadiran seekor beruang yang mulai mengintai atau menyerang satu di antara anaknya."
TRIBUNJABAR.ID- Seorang ayah meninggal dunia ketika berusaha melindungi anak-anaknya dari serangan beruang kutub di Nunavut, wilayah paling utara Kanada.
Aaron Gibbons, 31, berada di Pulau Sentry, tujuan populer untuk memancing dan berburu di pantai barat Teluk Hudson, Nunavut, ketika diterkam beruang kutub pada tanggal 3 Juli lalu.
"Ia menghabiskan waktu bersama anak-anaknya," kata paman Gibbons, Gordy Kidlapik, seperti dikutip media Kanada.
"Mereka dikejutkan oleh kehadiran seekor beruang yang mulai mengintai atau menyerang satu di antara anaknya."
• Gasak Filipina, Timnas U-19 Indonesia Mantap Puncaki Grup Neraka Piala AFF U-19 2018
• Hasil Penghitungan Suara Pilkada Garut oleh KPU: Rudy Gunawan-Helmi Budiman Menang
Menurut polisi setempat, sang ayah tidak membawa senjata pada saat kejadian meskipun biasanya ia membawa senapan jika mengadakan perjalanan ke seperti ini.
Jadi tameng
Satu di antara putri Aaron Gibbons, yang dilaporkan masih berusia sekolah dasar, meminta bantuan melalui radio yang tersedia di perahu.
"Kami sebenarnya mendengar rekaman suara permintaan bantuan," ujar Kidlapik.
"Sangat menyedihkan ketika mendengarnya."
Seorang kerabat menyebut Aaron Gibbons "meninggal sebagai pahlawan", karena meminta putri-putrinya untuk berlari sementara ia memposisikan dirinya sebagai tameng di antara mereka dan beruang kutub itu.
Anak-anaknya selamat tetapi Gibbons meninggal dunia dalam serangan. Kemudian seorang dewasa yang berada di lokasi menembak mati beruang tersebut.
Kematian Gibbons mengejutkan penduduk di kota kelahirannya, Arviat, sekitar 10 km dari lokasi kejadian.
Mereka sebenarnya sudah terbiasa melihat beruang kutub ketika bermigrasi ke arah utara.
Disebut Berpengalaman, Mengapa Nakhoda KM Lestari Maju Sengaja Kandaskan Kapal? https://t.co/gDtcl8Fm1v via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 5, 2018
"Ini benar-benar menyedihkan," kata seorang anggota parlemen setempat John Main, seperti disiarkan oleh stasiun Kanada, CBC.