PPDB 2018
Penjabat Gubernur Jawa Barat Jamin Tak Ada Kecurangan dalam Proses PPDB 2018
Berdasarkan laporan dan hasil peninjauannya ke sejumlah sekolah, tidak ditemukan adanya. . .
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan memastikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMU dan SMK Negeri tahun ajaran 2018-2019 di Jabar tidak akan ada kecurangan.
Dirinya pun memastikan penyelenggaraan PPDB berlangsung lancar.
Berdasarkan laporan dan hasil peninjauannya ke sejumlah sekolah, tidak ditemukan adanya pelanggaran seperti praktik jual beli kursi dan percaloan yang selama ini dikhawatirkan. Hal ini diupayakan bertahan sampai akhir PPDB.
"Yang jelas semua sistem dan aturan sudah berjalan lancar sehingga apa yang disampaikan oleh beberapa pihak tentang kecurangan kami pastikan tidak ada, karena pengawasannya ketat sehingga untuk penyimpangan itu sulit dilakukan," kata Iriawan melalui siaran pers yang diterima, Selasa (3/7/2018).
Iriawan pun meminta kepada masyarakat khususnya orang tua siswa untuk percaya sepenuhnya kepada panitia dalam proses penerimaan PPDB.
Ia mengimbau orang tua siswa tak tergiur bila ada yang menawarkan bisa membantu meloloskan karena itu dipastikan adalah oknum.
"Kepada orang tua siswa masalah rekrutmen ini serahkan dan percayakan pada kami dan jangan tergiur dengan janji-janji dari pihak yang bisa membantu meloloskan, jangan percaya itu oknum," ucapnya.
Pihaknya pun tak segan akan menindak tegas bila terbukti ada yang melakukan pelanggaran.
"Pasti kami akan lakukan langkah-langkah penindakan kalau terbukti ada tapi sampai saat ini kami belum menemukan," ujarnya.
Sejauh ini di Jabar, sebanyak 121.000 calon dinyatakan telah lolos seleksi dalam PPDB SMU dan SMU Negeri pada jalur Nonnilai Hasil Ujian Nasional (NHUN).
Total pendaftar pada jalur ini berjumlah 187.859 pendaftar SMU dan 75.086 pendaftar SMK.
Dibagi kedalam empat jalur pada PPDB tahap pertama ini, yaitu jalur keluarga ekonomi tidak mampu, jalur penghargaan maslahat guru, jalur anak berkebutuhan khusus, jalur warga penduduk setempat, dan jalur prestasi atau non-NHUN.
"Insya Allah fair, kita lakukan maksimal makanya saya muter ke berbagai sekolah.
Sejauh ini Alhamdulillah lancar karena kita ingin mendapat hasil bagus dimata masyarakat," kata Iriawan.