Putra Soekarno yang Dirahasiakan, Christofel Menjelma Jadi Gempar, Pernah Terusir
Segala cerita tentang Soekarno itu dididapat Gempar dari Jetje sebelum ibunya itu meninggal pada tahun 2004.
Ia mengawali langkahnya dengan menyambangi makam Soekarno di Blitar.
Kehidupannya perlahan mulai berubah. Ia memutuskan memeluk agama Islam.
Sosok Gempar begitu disoroti pada tahun 2000-an.
Saat itu, Majalah Kartini membuat serial kehidupan Gempar.
Kepada Intisari, Gempar membenarkan segala kisah itu.
Ketika sedang ramai-ramainya pemberitaan soal anak Soekarno yang 'terlupakan' itu, Gempar mengaku dihubungi pengacara Guruh Soekarno Putra untuk tes DNA.
Gempar tak menolak, namun ia mengajukan syarat.
Gempar meminta tes bukan atas permintaan darinya dan dilakukan secara terbuka.
Sampel darahnya harus diambil dan dikawal oleh tim kedokteran Fakultas Kedokteran UI.
Permintaan itu tidak ada kabarnya sampai sekarang.
Gempar menduga, lantaran dalam uji DNA, tim dokter harus mengambil sampel darah pembanding. Artinya sampel darah anak-anak Soekarno lain harus juga ikut diambil.
Bila suatu waktu permintaan tes DNA kembali ada, Gempar akan tetap bersikukuh dengan syaratnya.
"Biar jelas kalau bukan saya yang mencari popularitas. Kalau pun hasilnya benar, ya alhamdulillah. Kalau tidak, berarti ibu saya pembohong," kata Gempar. (Tribun Jabar/Indan Kurnia)