Putra Soekarno yang Dirahasiakan, Christofel Menjelma Jadi Gempar, Pernah Terusir

Segala cerita tentang Soekarno itu dididapat Gempar dari Jetje sebelum ibunya itu meninggal pada tahun 2004.

Editor: Widia Lestari
Intisari
Gempar Soekarno Putra 

Pada tahun 1985, ia bisa berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Gempar diketahui menjadi konsultan hukum di beberapa perusahaan elektronik ternama. Ia mulai mapan, punya tanah dan kendaraan di Ibu Kota.

Saat kepulangannya itulah, sang ibu membeberkan rahasia soal identitas asli Gempar.

Kala itu, Jetje memperlihat sejumlah dokumen dan barang yang selama ini disembunyikan.

 
Ada foto, surat-surat, tongkat komando, keris, serta amanat yang ditulis oleh tangan Soekarno sendiri.

Dalam amanat tertulis permintaan agar anak yang lahir pada 13 Januari 1958 itu, kelak pada saatnya ia sudah dewasa berpolitik, dinamai: Muhammad Fatahillah Gempar Soekarno Putra.

"Kutitipkan bangsa dan negara kepadanya!"

Teringat di benak Charles yang kemudian mengganti namanya menjadi Gempar Soekarno Putra. Saat SMP, ia pernah membuka koper besi yang disembunyikan ibunya di prafon rumah.

"Malah ada tongkat komando yang pernah saya pakai untuk menggali-gali tanah," kata Gempar.

Gempar di usia balita juga mendapat kiriman mainan yang bagus dan mahal dari Jakarta.

"Waktu sekolah saya juga sering dibilang teman, 'Siap, Bung Karno', karena katanya mirip Bung Karno kalau memakai peci," kata Gempar.

Ia awalnya menganggap ucapan teman-temannta itu sebagai sekadar olok-olok, tapi belakangan diterimanya sebagai semacam petunjuk bahwa ia memang anak Soekarno.

Segala cerita tentang Soekarno itu dididapat Gempar dari Jetje sebelum ibunya itu meninggal pada tahun 2004.

Menelusuri Jejak Soekarno

Setelah mengetahui identitas asli, Gempar pun mulai mempunyai niat untuk mengenal siapa Soekarno.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved