Putra Soekarno yang Dirahasiakan, Christofel Menjelma Jadi Gempar, Pernah Terusir
Segala cerita tentang Soekarno itu dididapat Gempar dari Jetje sebelum ibunya itu meninggal pada tahun 2004.
Lebih dari 40 tahun, identitas Christofel yang kelak berganti nama menjadi Gempar Soekarnoputra dirahasiakan.
Hal itu dilakukan karena permintaan Soekarno sendiri.
Putera Sang Fajar pernah berpesan kepada Jetje, ia ingin sang anak diamankan bila sewaktu-waktu kekuasaannya runtuh.
Melihat situasi saat awal pemerintahan Orde Baru, memang ada operasi militer yang ingin membersihkan sisa rezim Orde Lama.
Jetje pun takut terjadi sesuatu terhadap Gempar dan dirinya.
Kehidupan Gempar Penuh Liku
Gempar harus melalui kehidupan yang memilukan saat masih kecil. Melansir dari Intisari, Gempar pernah dititipkan di rumah sanak saudara Jetje.
Menurut pengakuan Gempar, saat itu ia bak seorang pembantu saat 'nebeng' tinggal.
Perlakuan keluarga di rumah tersebut begitu menyakiti hati.
Untuk mendapat uang saja, Gempar harus berjualan es.
Beranjak dewasa, saat usia belasan, ia harus menyambung hidup dengan menjadi kondektur bemo.
Semangat untuk menempuh pendidikan tidak pernah pudar dari benaknya.
Gempar lulus SMA pada tahun 1977 dengan prestasi yang cukup membanggakan, masuk lima besar.
Saat itu, ia memutuskan merantau ke Jakarta dan tinggal di rumah keluarga sang ibu.
Namun tetap saja, ia mendapat perlakuan kasar sehingga membuatnya harus terusir dan berpindah-pindah tempat tinggal.
Kehidupan Gempar mulai membaik saat ia bekerja menjadi tukang ketik di kantor notaris Fredrik Alexander Tumbuan.