Jejak Pasukan Elite Asing Menjelma Jadi Mualaf, Tak Disangka Kopassus 'Tercipta' dari Ketangguhannya
Ia pun memutuskan memeluk agama Islam dan menambahkan nama menjadi, Mochammad.....
Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Tanggal tersebut menjadi tanggal 'keramat' sebagai hari jadi Kopassus.
Tentu, ditunjuknya Idjon Djanbi ini bukan keputusan asal-asalan.
Pasalnya, rekam jejak Idjon Djanbi tak bisa dianggap remeh.
Sepak terjangnya di dunia militer sebelumnya, tak main-main.
Ia pernah menempuh pendidikan komando di Pantai Skotlandia yang tandus, dingin, dan tak berpenghuni.
Beragam pelatihan pun digelutinya, seperti berkelahi, menembak dari persembunyian, berkelahi dalam tangan kosong, dan membunuh tanpa senjata.
Idjon Djanbi pun mendapatkan baret hijau dari atau brivet Glinder.
Sementara itu, ia pun pernah menyandang baret merah ketika menjadi pasukan komando Kerajaan Inggris legendarais, Special Air Service.
Selain itu, ia bahkan mengikuti sekolah perwira dan mendapatkan lisensi penerbang PPL-I dan PPL-II.
Melihat perjalanan karirnya ini, tak heran ia dipercaya membentuk pasukan secara perdana di Indonesia.
Namun, hal itu tak berlangsung lama. TNI AD menginginkan komandan orang asli Indonesia.
Akhirnya Idjon Djanbi pun dipindahkan ke posisi yang tak terlibat dengan pelatihan komando, yakni menjadi koordinator staf pendidikan di Inspektorat Pendidikan dan Latihan.
Namun, ia pada akhirnya meminta pensiun dini.
Idjon Djanbi pun mendapatkan penghargaan berupa jabatan untuk menjadi kepala perkebunan milik pihak asing yang sudah dinasionalisasikan.
Kemudian, ia pun memilih menjadi pengusaha di bidang wisata.