Pemulung Kaget Lihat Ada yang Gerak-gerak di Tempat Sampah, Dikira Tikus Ternyata Bayi

"Ya kaget, karena semula tidak ada tanda- tanda itu bayi. Kan tidak menangis,"kata Sulaiman.

Editor: Ravianto
konwanis
ilustrasi bayi 

Dilihat dari ujung potongan tali pusatnya yang tidak beraturan itu, bisa dimungkinkan saat lahir, tali pusar dipotong tidak menggunakan benda tajam.

"Nggak tahu pakai apa. Yang jelas tidak pakai benda tajam," katanya.

Bayi ganteng berbobot 2 kilogram itu selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Sosial.

Baca: Masih Ingat Afiqah Bintang Iklan Oreo? Ternyata Berprestasi di Cabor Ini Loh

Sementara saat ini dirawat di Puskesmas Deket.

Kapolsek Deket, AKP Sunaryo Putro mengungkapkan, sudah menjadi kewajiban polisi untuk mencari siapa orangtua pembuang bayi.

"Sudah ada dua saksi yang dimintai keterangan," kata Sunaryo.

Ia berharap masyarakat yang mencurigai seseorang dan bisa dijadikan petunjuk polisi agar tak segan-segan melaporkan ke polisi terdekat.

Kasus temuan bayi dibuang ini merupakan yang kedua dalam sebulan terakhir.

Dua pekan lalu, Senin (21/5/2018) RK, seorang pembantu rumah tangga asal Tuban membuang bayi yang dilahirkan di pos satpam Perumahan Graha Indah Lamongan.

Jadi Rebutan

Banyak warga yang ingin mengadopsi bayi laki-laki yang ditemukan di tempat sampah di sekitar lokasi Stadion Surajaya Lamongan Jawa Timur.

Ada yang langsung mengonfirmasi Polsek Deket, Puskesmas Deket dan juga Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lamongan.

Ada yang datang langsung ke tempat-tempat itu, dan banyak juga yang mengonfirmasi melalui hubungan telepon seluler.

Bayi laki-laki berkulit putih yang ditemukan di tempat sampah area Stadion Surajaya  Lamongan, Rabu (6/6/2018)
Bayi laki-laki berkulit putih yang ditemukan di tempat sampah area Stadion Surajaya Lamongan, Rabu (6/6/2018) (surya/hanif manshuri)

"Banyak yang telepon dan terang-terangkan hendak mengadopsi bayi itu," ungkap Kapolsek Deket Lamongan, AKP Sunaryo Putro, Rabu (6/6/2018).

Sunaryo memprediksi bayi yang ditemukan oleh pemulung bernama Sulaiman itu akan jadi rebutan dalam artian mengadopsi.

Hanya saja, lanjutnya, polisi tidak mempunyai kewenangan untuk menentukan siapa yang berhak dan bisa mengadopsi. Yang jelas, setelah ditemukan, polisi mengembangkan penyelidikan perkaranya.

"Kalau bayinya kami titipkan di Puskesmas. Yang menentukan siapa yang bisa mengadopsi itu nanti dari Dinas Sosial," kata Sunaryo.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved