Terkuak! Razan al Najjar Tidak Ditembak oleh Wanita Berpakaian Militer yang Viral, Ini Identitasnya
Kematian Razan al Najjar, seorang perawat yang ditembak oleh sniper Israel menjadi perhatian seluruh dunia.
Penulis: Yudha Maulana | Editor: Yudha Maulana
TRIBUNJABAR.ID - Kematian Razan al Najjar, seorang perawat yang ditembak oleh sniper Israel menjadi perhatian seluruh dunia.
Usai tragedi tersebut, beredar foto wanita yang mengenakan seragam Israel Defense Forces (IDF) yang disebut-sebut sebagai pelaku penembakan Razan.
Foto wanita yang mengenakan pakaian militer lengkap dengan senjata M-16 pun menjadi viral dan dibagikan oleh netizen di berbagai aplikasi media sosial.
Sampai akhirnya terkuak, sosok tersebut sebenarnya.
Ialah Rebecca (24) yang dituding sebagai sniper Israel. Ia muncul ke permukaan untuk membantah berbagai klaim fitnah kepadanya.
Baca: Ungkapan Pilu Ibunda Razan al Najjar, Perawat yang Mati Syahid di Tanah Gaza
Hal tersebut ia ungkapkan kepada The Times of Israel, kemarin Minggu (3/6/2018) waktu setempat.
Memang, Rebecca pernah menjadi bagian dari tentara sekitar dua setengah tahun yang lalu. Namun ia tak pernah menjadi sniper.
Kini ia bekerja sebagai pengajar Bahasa Inggris untuk pencari suaka Afrika.
Namanya mendapatkan cacian dari berbagai penjuru dunia, tentu wanita Yahudi asal Amerika Serikat itu syok berat. Apalagi muncul kata-kata mengancam yang disebutnya cukup mengerikan.
Tapi kini, ia kecewa bahwa puluhan ribu orang di seluruh dunia “sangat ingin percaya sesuatu yang bohong dan menaruh banyak kebencian di luar sana,” katanya.
"Saya sedih karena teman-teman dan keluarga saya telah terancam dan di dunia media sosial, tidak ada cara untuk melindungi diri Anda dari menjadi korban ancaman dan kebohongan"
“Saya tidak politis, tetapi saya melakukan apa yang dapat saya lakukan untuk mengetahui semua‘ narasi, ’dan propaganda semacam ini hanya menghambat setiap peluang untuk perdamaian,”
"Aku tidak pernah tahu betapa buruknya itu."
Rebecca pun bahkan sampai harus mengunggah video klarifikasi soal kabar hoax yang menyerang dirinya.
Dalam video tersebut, Rebecca mengatakan bahwa postingan di "Freedom for gaza" telah "menyebabkan ratusan pesan kebencian dan ancaman pembunuhan terhadap hidup saya dan kehidupan teman saya."
Ia juga mengatakan halaman Facebook yang mendukung kelompok-kelompok teror Palestina harus mengajukan protes terhadap Hamas, jika para administrator khawatir tentang nasib warga Gaza - klaim umum yang dibuat oleh para pejabat Israel.
“Mereka mengatakan kepada saya apa yang harus saya katakan di video. Saya sedikit ketakutan. Saya baru saja mengatakannya. Mereka mengatakan kepada saya bahwa itu akan membantu menghentikan ini, ”kata Rebecca.
Hal tersebut berawal dari postingan di Facebook pada tahun 2014.
Baca: Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Menggelar Acara Buka Puasa Bersama dan Tarling Terakhir
Dalam postingannya, akun Facebook Israel Defense Forces (IDF) menuliskan Rebecca ini tentara yang berasal dari keluarga yahudi di Boston, Amerika Serikat.
Pada usianya yang ke-18, Rebecca memutuskan untuk pindah ke Israel dan menjadi tentara di bagian pendidikan.
Namun, berikutnya Rebecca menginginkan jadi tentara di lapangan.
Pada 2014 tersebut, Rebecca masih berstatus trainer.
Dalam gambar, Rebecca terlihat berdiri di padang pasir dengan peralatan tempur lengkap, tersenyum ke kamera saat dia memegang senapan M-16.
Rupanya postingan Facebook diatas dikirim ulang oleh akun Facebook Suhair Nafal, seorang wanita yang tinggal di Chicago, Illinois, yang mengatakan dia berasal dari Ramallah.
Dalam postingan Suhair, tidak menyebutkan Rebecca membunuh Najjar.
Namun, ia menempatkan foto-foto kedua wanita di samping satu sama lain, mengidentifikasi Rebecca sebagai "Zionis Amerika dari Boston dengan ikatan nol untuk menduduki Palestina yang bergabung dengan militer 'Israel' (untuk berpartisipasi dalam pembersihan etnis dari penduduk asli Palestina)."
Baca: Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Menggelar Acara Buka Puasa Bersama dan Tarling Terakhir
Tiga jam setelah Suhair menerbitkan postingannya, halaman Facebook "Freedom for Gaza", yang memiliki lebih dari 100.000 pengikut, memasang posnya, mengutip deskripsi tentara mantan tentara dari 2014 dan menambahkan: "Ini 'pembunuh terlatih' yang menembak seorang perawat Palestina berusia 21 tahun di Gaza saat dia membantu warga sipil yang terluka. ”
Ketika orang mulai menyadari klaim tentang Rebecca salah, akun Suhair dan halaman Freedom for Gaza mengedit posting mereka.
Namun ketika Tribun Jabar mencoba menelisik tayangan tersebut, sepertinya telah dihapus oleh admin fanspage bersangkutan.
Ini klarifikasi dari akun Suhair.
Suhair menjelaskan bahwa dia tidak pernah bermaksud untuk menyatakan bahwa Rebecca telah membunuh Razan.
Namun, di matanya Rebecca tetaplah menjadi "teroris", karena ia telah meninggalkan Amerika Serikat dan pergi ke sebuah tanah dimana dia memiliki tak punya ikatan khusus untuk membunuh penduduk asli dari tanah itu (Palestina).
"Tapi sekali lagi, bukan dia yang membunuh Razan," tegas Suhair.
Baca: Live Streaming PS Tira Vs Barito Putera, Laskar Antasari Ingin Rebut Tahta yang Dicuri PSM Makassar
Jadi, kabar ini hoax ya. Rebecca bukan yang menembak mati Razan.
Walaupun begitu, proses investigasi akan tetap berlangsung guna menyatakan siapa sebenarnya di pembunuh tersebut.
Investigasi ini tak hanya dilakukan Israel tapi juga Palestina.
Panduan dan Tata Cara Iktikaf Ramadan Sesuai Sunnah Rasulullah SAW https://t.co/yLqeuu6FIH via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 4, 2018