Ini Lho Awal Mula Ada Tunjangan Hari Raya (THR), Ternyata Saat Itu Ada Unsur Politisnya
Pemberian THR itu memang selalu diberikan kepada para pekerja atau pegawai saat menjelang hari raya.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Bulan Ramadhan sudah berjalan setengah bagian.
Oleh karena itu, Hari Raya Idul Fitri pun hanya tinggal memasuki hitungan hari.
Pada masyarakat Indonesia, khususnya pada kalangan pekerja, terdapat sebuah tradisi yang berlaku saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Pemberian THR itu memang selalu diberikan kepada para pekerja atau pegawai saat menjelang hari raya.
Saat ini, sebuah perusahaan wajib memberikan THR kepada para pekerja atau pegawainya maksimal tujuh hari sebelum hari raya.
Sejarah pemberian THR di Indonesia memang cukup panjang.
THR pertama kali dibagikan pada awal-awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Tepatnya, pada era Soekiman Wirjosandjojo.
Kabinet tersebut dilantik oleh Presiden Soekarno pada April 1951.
Baca: Jessica Iskandar Ketahuan Dusta, Malu dan Sewot Saat Roy Kiyoshi Kuak Siapa Gebetan Barunya
THR tersebut muncul karena dalam kabinetnya, Soekiman memiliki program kerja ingin menyejahterakan para pamong praja, yang saat ini merupakan para Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Saat itu, Soekiman memberikan THR kepada para pegawainya di akhir Bulan Ramadhan.
Nilai yang diberikannya saat itu mencapai Rp125 atau setara dengan US$11 hingga Rp 200 atau setara US$17,5.
Jika dikonversikan pada nilai dollar saat ini, maka nilainya mencapai Rp 1,1 juta hingga Rp 1.750.000.
Tidak hanya memberikan THR, kabinet itu juga memberikan beras setiap bulannya kepada para pegawainya.
Meski demikian, kebijakan mendapatkan reaksi keras dari para buruh.
Sebab, mereka merasa pemerintah berbuat tidak adil.
Alasannya, mereka yang telah bekerja keras, namun nasib mereka tetap miskin.
Sehingga, mereka pun menentang kebijakan itu dan melakukan mogok kerja.
Baca: Ada Foto Seorang Ibu Sedang Salat di Gereja, Mahfud MD: Seluruh Bumi Ini adalah Masjid
Baca: Mengenang Foto-foto Penobatan Ratu Elizabeth II, Kenakan Mahkota yang Dibuat Tahun 1066
Namun, aksi itu rupanya tidak digubris oleh pemerintah.
Mengenai alasan pemberian THR itu sendiri sebenarnya juga cukup berbau politis.
Saat itu, para pegawai pemerintahan terdiri dari banyak unsur ningrat, dan berafiliasi pada PNI.
Sehingga, Soekiman yang berasal dari Partai Masyumi pun ingin mengambil hati dengan memberikan THR kepada mereka pada akhir bulan Ramadhan.
Sejak saat itulah, THR pun diberikan kepada para pegawai pemerintahan.
Bahkan, saat ini THR tidak hanya diberikan kepada para pegawai pemerintahan saja.
Melainkan, saat ini THR juga bisa dinikmati oleh seluruh pekerja yang ada di Indonesia.(Diolah dari berbagai sumber)
Razan Najjar Sempat Angkat Tangan Sebelum Ditembak Militer Israel, Saat Sekarat Semua Orang Panik https://t.co/5p9yt4WIRX via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 4, 2018