Jadi Bagian Sejarah Kelam Dunia, Ini 4 Jenis Perbudakan yang Pernah Terjadi di Afrika
Di Afrika sendiri, rupanya perbudakan bukan hanya satu jenis, ada empat jenis perbudakan yang berbeda.
TRIBUNJABAR.ID - Perbudakan telah tercatat dan menjadi bagian dari sejarah kelam dunia.
Orang-orang asal Benua Afrika sudah menjadi sasaran praktik perbudakan selama berabad-abad.
Mereka yang diperbudak dianggap sebagai barang dan diperdagangkan.
Bahkan saat praktik perdagangan manusia dihapuskan, masih ada cara-cara pemerintah kolonial melakukan perbudakan 'tak kasat mata'.
Cara tersebut adalah lewat sistem kerja paksa.
Kasus Mobil Alphard Tabrak Lari, Pengemudinya Kakek 61 Tahun, Warga: Gilanya Dia Lawan Arah https://t.co/UgfR3godky via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) June 2, 2018
Budak sendiri memiliki arti sebagai "Orang yang dikontrol dan dimiliki".
Di Afrika sendiri, rupanya perbudakan bukan hanya satu jenis, ada empat jenis perbudakan yang berbeda.
Berikut adalah empat jenis perbudakan yang terjadi di Afrika:
Baca: Ponsel Jatuh ke Gorong-gorong di Bandung, Satu Unit Tim Damkar Dikerahkan untuk Mengambilnya
1. Perbudakan barang pribadi (Chattel)
Perbudakan jenis ini adalah saat seseorang dianggap sebagai barang pribadi dan bisa diperdagangkan.
Para budak tersebut tidak memiliki hak atas diri sendiri, bahkan diharapkan melakukan pekerjaan sesuai perintah pemiliknya, bahkan memberikan 'bantuan' seksual.
Bentuk perbudakan ini terbawa hingga ke Amerika sebagai hasil dari perdagangan budak trans-Atlantik
Terdapat laporan bahwa masih adanya chattel slavery di negara-negara Islam Afrika, seperti Mauritania dan Sudan.
Padahal kedua negara ini menjadi peserta dalam Konvensi Perbudakan PBB 1956.
2. Kerja Paksa
Perbudakan ini melibatkan ancaman bahkan kekerasan pada pekerja.
Para pekerja atau budak terselubung ini dikontrak selama jangka waktu tertentu sehingga mereka tidka dapat melarikan diri.
Contoh kasus ini adalah saat Portugis memaksa orang-ornag Afrika bekerja sebagai budak di perkebunan Cape Verde dan San Tome.
Baca: Sore Nanti Ada Bubos di Kota Bandung, Jalan-jalan Ini Akan Ditutup Sementara, Yuk Hindari
3. Jaminan Hutang
Dalam perbudakan jenis ini, manusia dianggap dapat menjadi jaminan hutang.
Budak-budak tersebut disediakan oleh orang yang berhutang, biasanya masih ada ikatan keluarga dengan pemilik hutang.
Sayangnya, sulit bagi budak hutang ini untuk dapat melepaskan diri.
Biaya makan, pakaian, dan tempat tinggal akan tetap ditambahkan ke hutang dan bunganya selama mereka ditahan.
Budak hutang pun dapat diwariskan dan bekerja pada keluarga tuannya selama beberapa generasi.
5. Serf (Budak yang bekerja jadi buruh tani)
Budak ini berkembang pad masa feodalisme di Eropa.
Budak yang menjadi petani ini dikotrol oleh pemilik tanah, mereka mendapat upah dari menggarap ladang tuan tanah.
Budak ini pun sangat terikat dengan ladan, sampai tidak boleh pergi tanpa izin tuan tanah.
Mereka bahkan membutuhkan izin untuk menikah ataupun bekerja pada tempat lain.
Baca: Sekretaris DPD PDIP Jabar Sebut Kasus Radar Bogor Sudah Beres dan Bantah Terjadi Pemukulan