Ramadhan Berkah

17 Tahun Masuk dan Keluar Penjara, Mantan Bandar Narkoba dan Pencuri Ini Hijrah, Hidup Lebih Tenang

Pada awal Iman Budiman ingin berubah, ia justru terus mendapat ujian. Karena menjadi mantan narapidana, ia sangat sulit diterima oleh masyarakat.

Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Ragil Wisnu Saputra
Iman Budiman (38), mantan narapidana kasus narkoba yang hijrah, Sabtu (26/5/2018). 

Ia juga ingin kembali ke jalan yang benar karena melihat ketiga anaknya yang sudah mulai beranjak dewasa. Sebab, ketiga anaknya tidak mengetahui bahwa Iman Budiman adalah mantan narapidana.


Iman Budiman ingin menebus dosa-dosanya yang dulu sekaligus ingin memperbaiki kesalahan yang pernah dia lakukan kepada ketiga anaknya. Selama ini ia berbohong telah bekerja di luar kota.

"Sampai detik ini anak saya tidak tahu saya mantan napi. Maka dari itu saya ingin berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Saya ingin agar orang lain tahu bahwa saya sudah berubah. Kelak kalau anak saya tahu, anak saya tidak malu. Intinya, ingin berguna juga buat anak-istri dan keluarga saya," kata Iman Budiman yang mengaku selalu takut terhadap azab Allah.

Pada awal Iman Budiman ingin berubah, ia justru terus mendapat ujian. Karena menjadi mantan narapidana, Iman Budiman masih sangat sulit diterima oleh masyarakat. Untuk memperoleh pekerjaan pun ia juga mengalami kesulitan.

Apalagi, saat itu Iman Budiman masih memiliki rasa ketergantungan terhadap narkoba. Namun, tekad untuk berubah menjadi lebih baik membuatnya terus berjuang.

Baca: Roy Kiyoshi Ungkap Kondisi Memprihatinkan Dewi Perssik, Pantas Pingsan Saat Live TV, Kasihan

Hingga akhirnya, Iman Budiman bertemu dengan Asep Juhery (44) alias Hery Coet, penggagas Komunitas X Residivist yang juga mantan narapidana. Pertemuan dengan Hery Coetlah yang membuat Iman Budiman makin bersemangat.

Sebab, Hery Coetlah yang membantu Iman Budiman hingga mengubah hidupnya menjadi pribadi yang lebih baik.

"Sempat putus asa waktu itu. Tapi alhamdulillah bertemu dengan A Hery. Beliaulah yang membantu saya melewati masa sulit itu. Mulai dari membantu saya melewati masa sakaw sampai difasilitasi untuk bekerja dan berjualan kaus," kata dia.

Iman Budiman memang tak pandai mengucap dalil atau ayat-ayat suci Alquran. Ia hanya bisa memperbaiki diri dan memberikan contoh kepada orang lain dari sikap dan ucapannya.

Hanya ingin orang lain menilai dirinya dari perilaku dan ucapannya. Bukan karena pintar atau menghafal dalil dan ayat-ayat suci Alquran.


"Yang terpenting ucapan dan perilaku saya perbaiki. Saya juga terus belajar menjadi orang baik. Mendekatkan diri sama Allah," kata Iman Budiman.

Iman Budiman memiliki pandangan sendiri arti dari hijrah itu sendiri. Menurut dia, hijrah baginya adalah berhenti dan meninggalkan keburukan untuk menempuh jalan yang benar seperti yang seharusnya menjadi hamba Allah. Selain itu, ia tak ingin lagi menyakiti orang lain.

"Jadi bandar narkoba itu, kan, menyakiti orang lain. Meracuni orang lain. Saya sudah tinggalkan itu. Sekarang saya lebih fokus untuk dekat sama Allah dan memperbaiki diri," katanya.

Baca: Kronologi Penumpang Kereta Api Mengaku Teman Teroris, Tantang Petugas

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved