Pilgub Jabar
Gara-gara Kaus "2019 Ganti Presiden", Sudrajat-Syaikhu Diperiksa Selama 3 Jam di Bawaslu Jabar
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Sudrajat-Akhmad Syaikhu, memenuhi panggilan dari Bawaslu Jabar . . .
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Sudrajat-Akhmad Syaikhu, memenuhi panggilan dari Bawaslu Jabar untuk dimintai keterangan terkait aksinya saat debat publik kedua di Universitas Indonesia pada Senin (14/5/2018).
Selama kurang lebih tiga jam dari pukul 15.00 WIB sampai 17.45 WIB keduanya dimintai keterangan oleh Bawaslu Jabar didalam ruangan Gakkumdu Bawaslu Jabar, Sabtu (18/5/2018).
Sudrajat sendiri mengatakan bahwa Bawaslu menanyakan beberapa pertanyaan terkait aksi membawa kaus "2019 Ganti Presiden" yang ia lakukan dipanggung debat Senin lalu.
Baca: Final Piala FA Digelar Malam Ini, Chelsea Punya Catatan Lebih Baik dari Manchester United
Baca: Remaja ini Bakar Rumah karena Tak Dibelikan HP, Dia Kerap Bikin Onar & Sempat Ancam Bunuh Orang Tua
"Mengenai subtansi, kami ditanya apakah ada sosialisasi soal aturan main soal tata prosedur debat. Lalu kami menjawab, karena ini debat kedua dan tidak ada briefing khusus," ujar Sudrajat di Kantor Bawaslu.
Mengenai aksinya yang sempat membuat heboh di ruang debat, Sudrajat dan Syaikhu membela diri bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah hal yang sudah lumrah dilaksanakan oleh masyarakat banyak.
Sempat Lihat Reaksi Aneh Anak Dita, Orang Ini Yakin FH Sebenarnya Tak Sudi Ngebom Bunuh Diri https://t.co/dQSEBIS9y4 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 19, 2018
Karena itulah ia merasa tidak ragu membawa kaus tersebut dan membentangkannya ketika pernyataan terakhirnya di debat publik kedua tersebut.
"Yang saya lakukan adalah aspirasi publik dan pernah saya lakukan pada rapat umum pada 12 Mei. Sampai tgl 14 Mei pun tidak ada peringatan apapun. Selain itu, ini adalah materi publik dan tagline itu suda ada dipublik sejak lama," jelas Sudrajat. (*)