Keluar dari Polisi lalu Gabung Teroris, Sofyan Tsauri Akhirnya Bertobat Setelah Alami Hal Ini
Tak sedikit pula dari terduga teroris ini ditembak mati oleh tim Densus 88 karena melakukan perlawanan.
TRIBUNJABAR.ID- Aksi tindakan teror belakangan memang menjadi perhatian masyarakat.
Dalam waktu sepekan, serangan yang diduga dilakukan oleh teroris ke sejumlah daerah di Indonesia membuat sejumlah warga sipil tewas dan puluhan orang luka-luka.
Polisi sudah mengamankan sejumlah orang yang diduga teroris untuk dimintai keterangannya.
Nah, seorang mantan teroris, Sofyan Tsauri yang sudah bertobat dan menceritakan kisah kelamnya.
Dicecar Soal Hijrah, Kartika Putri Skak Mat Deddy Corbuzier, Deddy Emosi Nunjuk Muka https://t.co/qgPurLRa65 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 18, 2018
Sebelum menjadi bagian dari teroris, Sofyan Tsauri merupakan seorang anggota polisi aktif.
Lewat acara pagi-pagi pasti happy, Jumat (18/5/2018), Sofyan Tsauri menceritakan pengalamannya saat bergabung menjadi anggota teroris.
Pada hari yang sama pula, videonya dibagikan oleh chanel youtube Trans TV Official.
Sofyan Tsauri menceritakan ia berasal dari keluarga polisi yang ikut terpapar ideologi seorang teroris bahkan hingga mendekam dipenjara.
Baca: Penumpang Lion Air Gagal Terbang Gara-gara Ditanya Apa Isi Tas, Jawabnya Bom
Meski tinggal di asrama Brimob, ia mengakui jika sempat terpapar paham yang salah.
"Ayah saya Brimob, kakak saya juga Brimob, dan saya polisi saat itu," kata dia saat berbincang dengan Uya Kuya di acara Pagi-pagi Happy.
Saat itu, ia terpengaruh bacaan-bacaan hingga berujung dokrin yang membuatnya memutuskan keluar dari institusi polri dan menjadi teroris.
"Tahun 2008, saya disersi dan dicari-cari sama provos. Kemudian tahun 2009, turun surat pemecatan kepada saya. Saat itu, saya sudah bergabung dengan kelompok bom Bali, Ritz Carlton, dan bom Mariot," kata Sofyan Tsauri.
Misteri Wanita Terobos Rumah Terduga Teroris, Motornya Tak Berplat Nomor, Biar Tak Dilacak ? https://t.co/5kedDz8FCu via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 18, 2018
Ia mengaku memutuskan keluar dari polisi lantaran ingin berjihad. "Janjinya enggak muluk-muluk kita cuma dijanjikan surga," ungkapnya.
Balasan surga yang membuatnya cinta kepada kematihan dan jihad.
"Karena termotivasi masuk surga, saya pun menjadi termotivasi mati sahid," kata dia
Saat ditanya apakah Sofyan Tsauri saat menjadi teroris dulu tidak takut mati?
Baca: Live Streaming Indosiar, Bali United Vs Arema FC, Perebutan Poin Demi Menjauh dari Zona Degradasi
"Kami adalah suatu kaum mencintai kematian sebagai mana kalian mencintai kehidupan," kata dia.
Ia akhirnya menyadari kesalahan menjadi bagian dari teroris saat dihukum dipenjara selama 10 tahun.
"Setelah saya dipenjara, saya baru berpikir kami salah kamar. Karena kami tinggal di Indonesia yang negaranya dalam keadaan damai," ujarnya.
Ia pun akhirnya memutuskan untuk bertobat dan kembali menjadi manusia normal.
"Indonesia negara yang aman, jadi salah kamar jika melakukan hal itu di Indonesia," katanya. (Damanhuri)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Kisah Kelam Mantan Polisi yang Menjadi Teroris Hingga Akhirnya Bertobat, 'Kita Dijanjikan Surga'"