Kisah yang Tercecer dari Tragedi Kelam Kerusuhan Mei 1998, Tahun Macan Melintas Gunung
Surat-surat penting sudah dimasukkan ke dalam map dan siap dibawa kabur. Tapi malam itu tidak terjadi apa-apa.
"Ketika api makin membesar, penghuni kompleks yang paling dekat rumahnya dengan Hero panik dan mengungsi karena khawatir kalau api menjalar ke rumah mereka," cerita Slamet.
Sampai tiga hari lamanya bau tikus, atau bangkai, atau mungkin juga bangkai tikus, itu meneror penghuni kompleks belakang Hero. Sesudah itu tidak berbau lagi.
Dua hari sesudah kerusuhan, bertiup kabar bahwa perusuh atau penjarah akan mengalihkan operasinya ke perumahan penduduk.
Kepanikan pun mulai merasuki segenap penghuni kompleks-kompleks perumahan.
"Pada 16 Mei saya mendapat telepon dari keponakan bahwa malam itu Jakarta Selatan akan kedatangan gerombolan perusuh atau penjarah dari Bogor melalui Depok dan mereka dikerahkan dengan tiga truk. Ia menambahkan, saat itu rumah-rumah di Lentengagung sudah dilempari batu dan meminta kami bersiap-siap, termasuk mengumpulkan surat-surat berharga, apa saja, untuk diamankan," tambah Slamet.
Tak pelak seluruh keluarganya jadi panik. Pintu pagar halaman depan rumahnya lantas digembok sore-sore, garasi ditutup rapat, dan pintu rumah selain dikunci dan digembok juga diganjal kursi.
Di tembok belakang rumah, istrinya memasang tangga. Kalau sampai perusuh memasuki halaman, mereka akan mengungsi ke rumah tetangga di belakang melalui pagar tembok.
Surat-surat penting sudah dimasukkan ke dalam map dan siap dibawa kabur. Tapi malam itu tidak terjadi apa-apa.
"Kedatangan perusuh yang dikerahkan dengan tiga truk itu hanya rumor yang ditiupkan oleh pihak tertentu," tutur Slamet. (Intisari/K. Tatik Wardayati)
WOW! PNS Akan Menerima Tiga Kali Gaji Sebelum Lebaran, Berapa Jumlahnya? https://t.co/CYDM5tmU9I via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 8, 2018