Sastrawan Sunda dan Jawa Gelar Dialog di Yogya, Ada Pembacaan Sajak dan Cerpen
Pertemuan kedua pengarang dari dua bahasa, Jawa dan Sunda, boleh dibilang langka.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Para penulis Sastra Sunda dan Jawa akan melakukan pertemuan di Saung Banon Arts Yogyakarta, Sabtu (5/5/2018) pukul 09.00 - 13.00.
Kedua penulis dari dua bahasa etnik itu akan berdiskusi mengenai perkembangan sastra daerah, terutama sastra Sunda dan Jawa.
Para pengarang Sunda yang datang dari tatar Pasundan dikoordinir oleh Paguyuban Panglawungan Sastra Sunda (PP-SS), sebuah wadah dan wahana ekspresi para penulis Sastra Sunda dan pegiat sastra Sunda yang dipimpin Cecep Burdansyah.
Para pengarang Sunda yang akan hadir dan mementaskan kepiawaiannya dalam membaca sajak dan cerita pendek sebanyak 15 orang.
Menurut pemilik Saung Banon Arts Yogyagarta, Alex Luthfi selaku pribumi, pertemuan kedua pengarang dari dua bahasa, Jawa dan Sunda, boleh dibilang langka.
Tanpa Ezechiel N'Douassel, Persib Masih Punya Senjata Mematikan untuk Bungkam Madura United https://t.co/3lINj90DC3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 4, 2018
Melihat potensi sastra dari kedua bahasa ini yang cukup menonjol dan hidup di wilayah kulturnya masing-masing, Saung Banon yang berada di Yogyakarta menganggap perlu adanya dialog sastra antara pengarang Sunda dan Jawa, untuk memunculkan daya kreatifitas yang lebih besar serta memupuk semangat kebersamaan.
Ketua PP-SS Cecep Burdansyah menyambut baik ajakan dari Saung Banon Arts Yogyakarta. Untuk menyemarakkan dialoh tersebut, PP-SS menghadirkan para pengarang yang sudah cukup ternama dalam jagat kesusastraan Sunda.
Sastrawan Ajip Rosidi pun jika tidak berhalangan ingin menghadiri acara tersebut, karena saat ini tengah berada di rumahnya di Magelang.
Dalam dialog tersebut, akan ditampilkan pembacaan sajak oleh sastrawan Sunda yang sudah terkenal, antara lain Godi Suwarna, Nazarudin Azhar, Chye Retty Isnendez, Miftahul Malil, Apip Catrik.
Baca: Ardi Idrus Sudah Tahu Gaya Main Bayu Gatra, Siap Hentikan Pergerakannya
Sementara pembacaan cerita pendek akan menampilkan pengarang yang juga sudah tidak asing, yaitu Darpan dan Risnawati.
Kemudian monolog akan disampaikan oleh aktris yang sarat dalam pengalaman akting, yaitu Nena Cunara dari Yogyakarta.
Tak lupa, dongeng sebagai khasanah kekayaan sastra Sunda juga akan disampaikan oleh penyair Helin Syamsuri yang sudah malang melintang dalam dunia dongeng dan cerita anak.
Baca: Ria Dipanggil Tuhan Jelang Wisuda, Toga dan Selempang Gelar S1 pun Diletakkan di Atas Jenazahnya
Sementara itu diskusi antara lain membahas perkembangan Sastra Sunda dan hadiah Sastra Rancage, dengan nara sumber Lugiena De, digitalisasi Sastra Sunda oleh Dadan Sutisna, Ekranisasi Film Sunda oleh Budi Mugia Rassptadi dan Telaah Sastra Sunda dari seorang sastrawan Jawa Imam Budi Sanroso.
Baca: Live Streaming Liga 1 2018: Persib Bandung Dihantui Rekor Buruk di Kandang Madura United
Dialog ini akan dihadiri oleh para seniman dan para pegiat sastra Jawa di Yogyakarta, antara lain sastrawan Joni Ariadinata serta para pengarang lainnya.
Menurut Cecep, dari pertemuan ini diharapkan muncul karya-karya baru baik dalam Sastra Sunda maupun Sastra Jawa. Para pengarang yang menulis dalam bahasa daerah diharapkan lebih banyak bertemu untuk saling mengasah kreativitas. (cep)