Sebelum May Day, TKW yang ''Hilang'' Selama 30 Tahun Terima Gaji Rp 266 Juta

Penyerahan gaji itu disaksikan langsung oleh Dubes RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel dan Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama as-Syuaibiy.

Istimewa
Nenek Jumanti alias Qibtiyah, menerima gaji sebesar 76 Ribu Riyal atau sekitar 266 juta Rupiah dari perwakilan majikan yang diwakili Kapten Ibrahim Muhammad serta disaksikan langsung oleh Dubes RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel dan Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama as-Syuaibiy di KBRI Riyadh, Minggu (29/4/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, RIYADH- Nenek Jumanti alias Qibtiyah, 74 tahun, menerima gaji sebesar 76  ribu Riyal atau sekitar Rp 266 juta di KBRI Riyadh.

Perempuan asal Jember Jawa Timur ini menerima gaji dari majikan ketiganya yang diwakili oleh keponakan majikan bernama Kapten Ibrahim Muhammad.

Penyerahan gaji itu disaksikan langsung oleh Dubes RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel dan Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama as-Syuaibiy.

Nenek Jumanti alias Qibtiyah, menerima gaji sebesar 76 Ribu Riyal atau sekitar 266
Nenek Jumanti alias Qibtiyah, menerima gaji sebesar 76 Ribu Riyal atau sekitar 266 (Istimewa)

Diceritakan Dubes Maftuh, Jumanti sebelumnya dinyatakan hilang hampir 30 tahun tapi kemudian ditemukan oleh Tim Perlindungan WNI KBRI Riyadh.

"Tim mendapatkan bantuan dari Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud, keponakan Raja Salman yang juga menjabat Gubernur Riyadh," ujar Maftuh, Rabu (2/5/2018).

Dalam pertemuan hangat itu, wakil keluarga majikan, Kapten Ibrahim mengatakan Nenek Jumanti sudah dianggap seperti ibunya sendiri.

Keluarganya akan merasa kehilangan ketika Nenek Jumanti alias Qibtiyah pulang ke Indonesia.

Baca: Gelandang Liverpool Sebut The Reds Harus Tampil Lebih Berani di Markas AS Roma

Baca: 5 Resto Mewah ini Tawarkan Menu All You Can Eat Termurah di Bandung, Yuk Cobain!

Agus menyampaikan, Jumanti sempat berdialog dengan Dubes Saudi untuk Indonesia, Obama.

Jumanti menyatakan tinggal di Saudi maupun di Indonesia sama baiknya.

"Osama (Dubes Saudi untuk Indonesia) sempat bertanya dengan bahasa Arab kepada Nenek Qibtiyah: 'kepingin tinggal terus di Saudi atau pulang ke Indonesia'. Sang Nenek langsung menjawab: 'Tinggal di Saudi juga bagus dan pulang ke Indonesia juga bagus'," kata Maftuh.

Saat ini, KBRI sedang mengurus kepulangan Jumanti ke Indonesia dengan melakukan diplomatic efforts yakni membuka komunikasi dengan Kemenlu Kerajaan Saudi Arabia (KSA), Imigrasi dan Kementerian Dalam Negeri KSA terkait exit permit-nya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved