Cep Ramdani, Bocah yang Sudah 8 Tahun Alami Lumpuh Otak, Ayahnya Hanya Pekerja Serabutan

Sudah dari umur delapan bulan terasa penyakitnya. Padahal, pada saat lahir normal

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Istimewa
Cep Ramdani 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Cep Ramdani, anak laki-laki berusia sembilan tahun, hanya bisa berbaring tak berdaya.

Tubuhnya tampak kurus kering dan terlihat kaku. Bahkan, sesekali, tubuhnya mengalami kejang-kejang.

Di rumah neneknya yang berada di Kampung Kadurea, RT 02/01, Desa Tegallega, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, dia terlihat berbaring di kasur tipis.

Cep Ramdani hanya mengenakan popok berwarna putih.

Di sana, dia pun diurus oleh kedua orangtuanya, Hidayat (33) dan Masdawati (29).

Hidayat, mengatakan, anaknya kemungkinan menderita penyakit lumpuh otak atau cerebral palsy.

Dilansir dari alodokter.com, lumpuh otak adalah suatu penyakit saraf yang mengganggu atau memengaruhi koordinasi dan pergerakan tubuh.

Kondisi ini terjadi akibat adanya masalah pada bagian otak besar yang mengendalikan kerja otot-otot.

Baca: Pakai Rantis ke Stadion, Bojan Malisic: Mungkin Beberapa Orang Melihat Ini Lelucon

Lumpuh otak merupakan salah satu penyebab paling umum kelumpuhan kronis pada anak-anak.

"Sudah dari umur delapan bulan terasa penyakitnya. Padahal, pada saat lahir normal. Jadi, sudah lumpuh hampir delapan tahun. Lumpuh otak kata yang dari puskesmas," kata Hidayat saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Rabu (25/4/2018).

Sejak saat itu pula, lanjutnya, Cep Ramdani tak bisa berjalan, kesulitan bergerak, dan merasa lemas.

Untuk makan sehari-hari dan buang air, putranya diurusi oleh ibunya, Masdawati.

Baca: Geger! Tiba-tiba Muncul Hewan Aneh yang Bikin Merinding, Warga Heboh dan Keanehan

Baca: Pakai Rantis ke Stadion, Bojan Malisic: Mungkin Beberapa Orang Melihat Ini Lelucon

Awalnya, Cep Ramdani malah hanya diberi obat untuk menyembuhkan kejang-kejang karena tak tahu penyakit apa yang dideritanya.

"Dalam sehari, kejang-kejangnya tak tentu ada berapa kali tapi kejang-kejangnya enggak lama, cuma beberapa menit saja," ujar Hidayat yang mengaku bekerja serabutan.

Hidayat, mengatakan panca indera yang masih berfungsi dengan baik dari putra satu-satunya itu hanya pendengaran.

Indera lainnya, lanjutnya, tak berfungsi secara baik.

"Belum, belum sempat sekolah. Karena kondisinya seperti itu, cuma bisa mendengar saja, matanya enggak bisa melihat dengan baik, berbicara juga masih susah," kata Hidayat.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved