Menjelang Ramadan, Harga Jengkol di Pasar Kanoman Cirebon Dua Kali Lipat Daging Ayam
"Dari sebulan lalu harga jengkol naik terus. Sekarang harganya sudah dua kali lipat daging ayam," kata Warsiah
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Menjelang Ramadan, harga jengkol di Pasar Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, dua kali lipat harga daging ayam.
Di pasar tersebut jengkol dijual Rp 70 ribu perkilogram, sedangkan daging ayam dijual seharga Rp 30 ribu - Rp 35 ribu perkilogram.
"Dari sebulan lalu harga jengkol naik terus. Sekarang harganya sudah dua kali lipat daging ayam," kata Warsiah, seorang penjual jengkol di Pasar Kanoman, saat ditemui di kiosnya, Senin (23/4/2018).
Pada Maret 2018, Wasiah menjual jengkol seharga Rp 55 ribu - Rp 60 ribu perkilogram.
Namun, setiap harinya harga jengkol tersebut terus meningkat.
Wasiah mengaku kenaikan harganya rata-rata mencapai Rp 1000 - Rp 5 ribu.
3 Faktor Persija Jakarta Bakal Sulit Ditaklukkan Persib Bandung di Kandangnya, Harus Kerja Ekstra! https://t.co/bPtz0XXb4w via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 23, 2018
"Katanya gara-gara pasokannya berkurang, harganya jari naik," ujar Wasiah.
Ia mengatakan, biasa mendapat jengkol dari Pasar Kalitanjung, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Jengkol di Pasar Kalitanjung itu berasal dari wilayah Kuningan dan Majalengka.
Ia memprediksi harga jengkol terus meningkat menjelang Ramadan ini.
Sementara, pedagang daging ayam di Pasar Kanoman, Salamah (67), mengakui harga daging ayam berangsur turun.
Saat ini, ia menjual daging ayam seharga Rp 30 ribu perkilogram.
Namun, Salamah memperkirakan harga daging ayam kembali melonjak menjelang Ramadan nanti.
"Biasanya pas mau Ramadan harganya naik lagi. Ramadan tahun lalu saya jual daging ayam Rp 35 ribu perkilogram," kata Salamah.