Amien Rais Bandingkan Jokowi dan Prabowo, Sebut Orang Sipil Tapi Kebijakan Otoriter
Amien Rais menilai sosok Jokowi telah melakukan kebijakan otoriter melampaui pemerintahan militer.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
"Mas Jokowi ini sipil, tapi pikirannya otoriter," katanya.
"Pak Prabowo adalah sosok militer yang baik. Sementara, Presiden Joko Widodo adalah tokoh sipil berwatak otoriter," lanjutnya.
Indikasi Jokowi otoriter dinilai olehnya dari wacana calon tunggal pada Pilpres 2019.
"Ini bahaya, terjadi destruksi terhadap demokrasi," ujarnya.
Menurutnya pihak oposisi dibungkam dan diberangus.
"Itu berat. Sosok sipil justru lebih otoriter dari tokoh militer," ucapnya.
Perutnya Terlalu Besar, Mbah Mijan 'Menerawang' Usia Kehamilan Putri Marino, Hamil Duluan? https://t.co/bGV4rjAxTN via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 21, 2018
Baca: 4 Faktor Ini Jadi Modal Persib Bandung Mengulang Kejayaan di Musim 2018 Ini
Baca: Asisten Pelatih Persib Sebut Borneo FC Tetap Tim yang Kuat Meski Tak Diperkuat Leonard Tupamahu
Namun, Amien Rais berpendapat tokoh militer belum tentu berwatak otoriter, bisa jadi sosok tersebut malah demokratis.
Terkait hal tersebut, Amien Rais menilai Prabowo Subianto bukan sosok yang antidemokrasi atau otoriter.
"DIa itu fair (adil). Kalah, ya sudah. Jabat tangan,"katanya.
Amien Rais masih menghitung kecukupan syarat dukungan bagi Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2019.
"To be very honest, saya lihat petanya, kasih masukan. Siapa tahu nanti, chemistry capres bisa merebut hati rakyat," katanya.
Amien Rais yakin, Prabowo Subianto tidak akan berikan tiket Pilpres ke orang lain.