Sekelumit Kisah Saddam Hussein: Selalu Merasa Tak Aman hingga Tetap Bertahan Meski 'Digoyang' AS

Begini kisah Saddam Hussein yang tak pernah tidur di istananya yang konon berjumlah 28.

Editor: Indan Kurnia Efendi
Kolase Tribun Jabar
Saddam Husein 

Menurut kawan-kawan sepermainannya semasa kecil, Saddam terhitung sebagai anak laki-laki keras dan kuat. la kerap mencari ikan di kali menggunakan dinamit.

Ada cerita, suatu hari, dia bersama tiga kawannya saling mengkhayal kelak mau apa kalau sudah dewasa. Seorang kawannya ingin menjadi penyair terkenal, yang kedua ingin menjadi jenderal, sedangkan yang ketiga ingin menjadi ilmuwan.

Saddam ingin jadi apa? la tidak mengatakan ingin jadi apa tetapi ingin memiliki sebuah jip, senapan buru, dan teropong!

Sulit digusur

Saddam memang bukan Presiden Kuba Fidel Castro. Akan tetapi, ada kesamaan di antara keduanya. Mereka berdua adalah presiden yang sudah membuktikan, semakin digoyang untuk dijatuhkan, semakin kuat bertahan, berdiri tegak, tidak goyah.

Berapa banyak Presiden Amerika Serikat yang pernah berusaha menjatuhkan Castro? Taruhlah sejak kapak peperangan terhadap Kuba diangkat Presiden JF Kennedy hingga Presiden George W. Bush kini, sudah sembilan Presiden AS yang berusaha mendongkel Castro.

Namun, tokoh dunia yang selalu berjambang dan berjenggot, menghisap cerutu, serta selalu mengenakari seragam militer lapangan dan berpistol itu tetap duduk di singgasananya.

Saddam Hussein memang tidak "menikmati" goyangan begitu banyak presiden AS, namun ia juga selalu diaduk-aduk oleh AS.

Mengapa Saddam sulit sekali digusur? Itu sebuah pertanyaan yang hingga kini belum bisa dijawab. Campur tangan kekuatan Amerika Serikat pun tak mampu menyingkirkannya.

Randy Stearns dalam tulisannya di ABCNEWS.com, misalnya, menyatakan, sudah lebih dari enam tahun CIA berjuang menumbangkan Saddam (baik atas perintah George Bush maupun Clinton), namun tidak pernah membuahkan hasil.

Misalnya, tahun 1991 CIA melancarkan aksi propaganda anti-Saddam dengan mengeluarkan dana AS $ 20 juta dan paling tidak AS.$ 11 juta diberikan kepada berbagai kelompok oposisi di Irak. Hasilnya?

Saddam masih tetap berkuasa. AS juga membantu mendirikan Kongres Nasional Irak – yang dibentuk kelompok oposisi - dengan memberi dana hingga AS $ 12 juta antara 1992 - 1996.

Dengan membantu pembentukan Kongres Nasional Irak yang dipimpin Ahmed Chalabi itu, AS yakin bisa menumbangkan Saddam. Biiktinya? Saddam masih pegang kendali Irak.

CIA juga menebarkan kaki tangan dan sekutu mereka di Bumi Irak.

Sebut saja, mantan Jenderal Adnan Nuri. Ia merupakan sekutu penting CIA yang lalu direkrut untuk memimpin sebuah kelompok oposisi yang bermarkas di London, The Iraqi National Accord. Belakangan, ia lari ke Washington.

Sumber: Intisari
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved