5 Fakta Amoroso Katamsi Berkaitan dengan Soeharto, Pilihan Kedua hingga 32 Tahun Jadi ''Pak Harto''
Di balik kesuksesnya memerankan Soeharto di film G30S/PKI, ada beberapa kisah soal Amoroso Katamsi yang mungkin belum banyak diketahui
Penulis: Tarsisius Sutomonaio | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID- Amoroso Katamsi, pria yang terkenal karena memerankan tokoh Soeharto di beberapa film meninggal dunia pada Selasa (17/4/2018) dini hari.
Jenazah pensiunan TNI-AL ini disemayamkan di rumah duka Kompleks AL Pangkalan Jati, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Pria kelahiran Batavia, Hindia Belanda, 21 Oktober 1940, sangat kental dengan peran Soeharto.
Amoroso Katamsi tampil sebagai Soeharto dalam tiga film, yakni Pengkhiatan G30S/PKI, Djakarta 1966 tentang Super Semar, dan Di Balik 1998 soal runtuhnya Orde Baru di 1998.
Suaminya Tersandung Kasus Dugaan Ujaran Kebencian, Mulan Jameela Malah Lakukan Ini https://t.co/F4SiuBHN2f via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 17, 2018
Di antara tiga film itu, di Pengkhiatan G30S/PKI perannya sebagai Soeharto yang amat membekas di memori masyarakat.
Di balik kesuksesnya memerankan Soeharto di film G30S/PKI, ada beberapa kisah soal Amoroso Katamsi yang mungkin belum banyak diketahui masyarakat Indonesia.
1. Hanya pilihan kedua
Sejatinya, oleh sutradara film G303/PKI, Arifin C Noer, Amoroso Katamsi adalah pilihan kedua untuk jadi pemeran Soeharto.
Amoroso Katamsi kemudian terpilih lantaran pilihan pertama sang sutradara mendadak berhalangan.
"Saya ditawarin sama Arifin, itupun enggak sengaja, karena pemeran yang sebelumnya sudah ada mendadak sakit. Jadilah, saya yang diminta (memerankan Soeharto)," katanya seperti dilansir dari Kompas.com
Baca: Usut Kasus Pemerasan di Lapas Jelekong, Polisi Ingatkan Kanwilkum HAM Tak Hilangkan Barang Bukti
2. Tiga bulan belajar
Dipercaya untuk memerankan Soeharto untuk pertama kalinya, Amoroso Katamsi diliputi cemas soal tanggap miring orang-orang andaikan ia gagal tampil mirip Soeharto.
Alhasil, Amoroso butuh waktu tiga bulan untuk memelajari kehidupan Soeharto mulai kegiatan resmi hingga keseharian.
Bahkan, ia sempat terlibat dalam kegiatan sehari Soeharto di peternakan sapi di Bogor, Tapos.
Selama sehari ini, Amoroso Katamsi hanya banyak mengamati Soeharto yang saat itu sudah menjadi presiden kedua RI.
"Pak Harto itu enggak banyak bicara," katanya.
Ternyata, Mario Gomez Baru Pertama Kali Lihat dan Jadi Korban Kerusuhan dalam Sepakbola https://t.co/0ynRHBUKIb via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 17, 2018
Sifat dia Soeharto itu yang justru menjadi bagian tersulit Amoroso untuk melakoni peran Soeharto di film G30S/PKI.
"Pak Harto itu kendali emosinya kuat sekali. Yang paling harus saya kuasai, itu senyumnya, karena khas sekali," kata Amoroso Katamsi.
3. Nominasi penghargaan
Film G30S/PKI digarap selama hampir 2 tahun (awal 1981-akhir 1982).
Hasilnya, film ini memenangani dua penghargaan di Festival Film Indonesia 1984 di kategori skenario terbaik dan film terlaris.
Meski tak memenangkan perhargaan pribadi, Amoroso Katamsi masuk nominasi untuk kategori "pemeran utama pria terbaik di festival" yang sama.
Baca: Si Dalang Cilik Muhammad Az-Ziqri Dikenal Rajin dan Suka Menolong Teman-temannya
4. Pujian Bu Tien
Tiga kali memerankan Soeharto dalam film, Amaroso Katamsi tak sekalipun mendapat komentar dari Soeharto.
Seperti kesan pertama pertemuan mereka, Soeharto memang tak banyak bicara.
"Ya beliau itu memang tidak ekspresif sih ya," ujarnya.
Setelah memerankan Soeharto di film G30S/PKI, Amoroso Katamsi mendapat komentar dari Ibu Tien Soeharto
"Dengan sangat ekspresif Bu Tien bilang, 'kamu kok bisa sih, mainin peran yang sama persis dengan Bapak?'" kata Amaroso Katamsi.
Benarkah Juara Dua Indonesian Idol Selalu Lebih Tenar Dibanding Juara Pertama? Simak Data ini https://t.co/oEV7NB32M6
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 16, 2018
5. Berkuasa 32 Tahun
Soeharto berkuasa RI selama 32 tahun, mulai dari 11 Maret 1966 (melalui Surat Perintah Sebelas Maret) hingga mundur pada 21 Mei 1998.
Amoroso Katamsi juga mengikuti jejak sang jenderal untuk "berkuasa" selama 32 tahun.
Ia mulai memerankan Soeharto sejak akhir 1981, terhitung sejak film G30S/PKI dibuat.
Terakhir kali ia berperan sebagai Soeharto pada 2014 dalam film "Di Balik 1998".
Film ini tayang perdana pada Januari 2015.
Itu berarti, Amoroso Katamsi menjadi "Pak Harto" selama 32 tahun sama seperti masa kekuasaan Orde Baru ala Soeharto. (*)