Persib Bandung
Mengejutkan, Korban Kerusuhan Laga Persib Vs Arema Ternyata Banyak Perempuan, Ini Penyebabnya!
Kericuhan pun kian melebar. Penonton yang di tribun barat, timur, selatan, hingga utara, banyak yang turun ke lapangan.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Muludin
TRIBUNJABAR.ID, MALANG – Korban akibat kerusuhan yang terjadi beberapa menit menjelang laga Persib Bandung melawan tuan rumah Arema FC, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (15/4) malam, kebanyakan perempuan.
Sudarmaji, media officer Arema, menyebutkan, kericuhan terjadi karena penonton bereaksi atas keputusan wasit yang dianggapnya kurang tepat.
Menurutnya, kebanyakan yamg menjadi korban adalah perempuan.
"Korban tersebut kebanyakan mengalami luka akibat benturan dan trauma karena panik," ucapnya.
Hingga malam tadi Sudarmaji mengaku belum mengetahui kepastian jumlah penonton yang menjadi korban. "Hingga sekarang (kemarin) masih dalam pengecekan," kata dia.
Begini Cara Mengetahui Data Facebook Anda Bocor atau Tidak https://t.co/ZDaCjidYAo via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 16, 2018
Begitu juga ketua panpel Arema, Abdul Haris, memohon maaf atas kejadian yang tidak diinginkan itu.
"Apa yang kami lakukan sudah sesuai tugas panpel mengamankan jalannya pertandingan, evakuai korban secepatnya," kata Haris.
Kerusuhan terjadi menjelang akhir babak kedua berakhir. Saat itu skor imbang 2‑2.
Kejadian tersebut membuat kedua tim Persib dan Arema FC bertahan beberapa jam di stadion.
Kedua tim menunggu kondisi kondusif untuk keluar dari stadion. Korban akibat kerusuhan tersebut kebanyakan perempuan.
Awalnya hanya beberapa orang suporter Arema yang masuk ke lapangan. Lama kelamaan mereka merangsek masuk ke lapangan, pelemparan secara sporadis pun terjadi, baik menggunakan botol atau pun batu.
Pertandingan akhirnya dihentikan wasit dan para pemain dari kedua tim langsung diamankan untuk masuk keruang ganti.
Kericuhan pun kian melebar. Penonton yang di tribun barat, timur, selatan, hingga utara, banyak yang turun ke lapangan.
Tim keamanan pun terus melakukuan pengamanan. Melihat kondisi semakin tidak kondusif, polisi menembakkan gas air mata.
Para korban terus berjatuhan, tim medis sibuk menangani korban. Bahkan ambulans pun lalu lalang terus silih berganti mengevakuasi para korban.
Menurut media officer Arema, kericuhan terjadi karena penonton bereaksi atas keputusan wasit yang dianggapnya kurang tepat.
"Pertama pelanggaran Ahmet Atayev, akhirnya tidak diberikan keputusan di situ sudah ada tanda tanda," kata Sudarmaji setelah pertandingan.
Sudarmaji memaparkan, kerusuhan terjadi setelah Arema membuat gol penyeimbang, lalu wasit memberikan Dedik kartu merah.
Baca: Laga Arema FC Vs Persib Bandung Berakhir Ricuh, Mario Gomez: Pertandingan Mengerikan
"Di situ penonton sudah bereaksi, itu karena keputusan wasit setelah itu terjadi. Penonton langsung turun ke lapangan," kata dia.
Sudarmaji mewakili manajemen Arema menyampaikan permohonan maaf atas persitiwa yang terjadi.
"Tentunya tidak ingin terjadi seperti ini, mewakili jajaran manajemen minta maaf kepada Aremania, maaf dengan banyaknya jatuh korban dan maaf atas situasi yang tidak kita inginkan," kata dia_
Menurut Sudarmaji, pihak keamanan sudah melakukan pengamanan sesuai standar oprasional prosedur.
"Langkah pertama dilakukan preventif, selanjutnya petugas mengamankan situasi, kemudian mengamankan secara objektif apa yang terjadi di lapangan," kata dia.
Baca: Ini Alasan Angel Lelga Gondok Sampai Ngadat di Acara Brownies, Ada Maksud Lain yang Tak Sengaja
Menurut Sudarmaji, pihaknya akan melaporkan dari menit ke menit kejadian tersebut kepada PT Liga Indonesia Baru.
Dengan banyaknya korban atas kericuhan yang terjadi, Sudarmaji mengaku akan melakukan langkah cepat_ dengan membuka posko laporan korban.
"Bahwa kami akan melakukan langkah cepat membuka posko laporan korban,_ manajemen Arema respek dengan apa yang menimpa Aremania. Posko dibuka di dua tempat, yakni di kantor Arema dan di Stadion Kanjuruhan.