Beberkan Perjalanan Hidupnya Pernah Jadi Pembantu, Setya Novanto Minta Jangan Terlalu Dicaci
Setya Novanto menceritakan ia memulai kehidupannya dari titik terendah hingga akhirnya menjadi Ketua DPR RI.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Setya Novanto tampak lemas sehingga dokter Bimanesh menginstruksikan pemasangan oksigen.
Karena tidak ada peralatan medis di ruangan VIP, perawat Nurul Rahmah Nuari mengambil oksigen di ruangan perawatan.
Dokter Bimanesh menemukan luka-luka besetan di tangan kiri, siku, dan dahi.
Luka tersebut juga dibenarkan oleh Indri Astuti.
"Saat dokter Bimanes periksa pasien memang ada luka-luka besetan di tangan kiri, siku dan dahi. Saya ganti selimut pasien tapi baju pasien belum diganti," tutur Indri Astuti.
Setelah memeriksa Setya Novanto, dokter Bimanesh keluar ruangan diikuti oleh Indri Astuti.
Dokter Bimanesh memerintahkan Indri Astuti agar infus tidak dipasang, melainkan ditempel di tangan Setya Novanto.
Indri Astuti yang mendapat perintah tersebut mengaku kaget dan tidak mengindahkan perintahnya.
Kemudian, Indri Astuti mengambil alat rekam jantung dan memeriksa jantung Seta Novanto.
Indri Astuti meminta izin untuk membuka kancing baju Setya Novanto.
Namun, Setya Novanto masih bergeming dan matanya masih terpejam.
Indri Astuti meminta izin kembali, ia mengulangi pertanyaan yang ia lontarkan kepada Setya Novanto.
"Saya tanya lagi, bajunya sekalian diganti pak? Dia diam saja, ya sudah saya kancing lagi bajunya," kata Indri Astuti.
Hasil rekam jantung dari Indri Astuti diserahkan kepada dokter Bimanesh.
Indri Astuti melanjutkan mengambil tensi dan diikuti oleh dokter Bimanesh.