Pilgub Jabar
Kunjungi Cileunyi, Dedi Mulyadi Bicara Soal Filosofi Domba yang Bisa Bikin Warga Berdaya dalam Hidup
Meski disambut ratusan warga, ia tampak tidak membagi-bagikan atribut kampanye kepada warga. Begitupun dengan tim suksesnya . . .
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambangi Kampung Cihaliwung, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (6/4/2018). Sehari sebelumnya, ia sempat mengunjungi Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.
Kedatangannya ke kampung itu untuk memenuhi undangan para pemuda setempat yang tengah kerja bakti dan makan siang dengan menu liwet buatan para pemuda setempat.
Meski disambut ratusan warga, ia tampak tidak membagi-bagikan atribut kampanye kepada warga. Begitupun dengan tim suksesnya yang ikut mendampingi.
Tidak hanya itu, ia juga menyempatkan mengunjungi peternak domba dan kambing di kampung tersebut.
Baca: Sindir Tingkah Sukmawati, Orator Unjuk Rasa di Kawasan Gambir Ajak Massa Lakukan Ini
Kandang milik peternak domba dan kambing, H Dadang yang kebetulan menjadi tempat singgahnya Dedi Mulyadi dalam kunjungannya tersebut.
H Dadang dikenal warga sebagai juragan domba.
Pantauan Tribun Jabar, domba di kandangnya mencapai sekitar 20-an ekor.
Mimpi Buruk Persib Bandung di Liga 1, Fernando Soler Dipertaruhkan, 2 Fakta Ini Paling Mencolok https://t.co/nRwWj2OuhD via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 6, 2018
Selain beternak, ia juga kerap terlibat dalam adu ketangkasan domba adu di Kabupaten Purwakarta dan jual beli domba di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang dan tempat lainnya.
"Sengaja datang ke sini karena undangan makan nasi liwet. Selain itu, ke Abah Dadang sang ahli dan juragan domba," kata Dedi, suami dari Anne Ratna Mustika yang terlihat menguasai masalah peternakan kambing.
"Karena sejak kecil saya sudah biasa ternak kambing. Anda kalau ke rumah saya bisa lihat kambing dan domba saya, ada puluhan," ujar Dedi.
Sementara itu, Dadang tampak memamerkan sejumlah domba-domba gemuknya yang memiliki tanduk besar.
Bahkan, domba yang pernah juara dalam ketangkasan pun ia pertontonkan.
Ini Jejak Kompol Fahrizal, Wakapolres yang Tembak Mati Adik Ipar, Ternyata Bukan Polisi Sembarangan https://t.co/Ks4upZhHAS via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 6, 2018
Dedi Mulyadi melanjutkan, bahwa selama menjabat Bupati Purwakarta dua periode, sudah puluhan domba dan kambing ia sumbangkan ke anak-anak.
Ia menyebut ternak domba memiliki filosofi tersendiri karena tradisi beternak domba atau kambing di Jabar mampu membawa kesejahteraan bagi setiap orang.
"Ternak domba itu punya filosofinya tersendiri. Ternak domba, kambing atau sapi bagi orang Jabar mah wajib karena jika ditekuni, bisa untung dan mensejahterakan. Itulah filosofi domba. Orang seperti Abah Dadang ini contoh orang sukses dalam bidang peternakan domba karena ketekunannya. Anak-anak muda juga harus bisa mencontoh Bah Dadang," ujar Dedi.
Atas alasan filosofi di atas, Dedi Mulyadi pun mengaku sejak menjadi bupati, sering menyumbangkan kambing dan domba.
"Alhamdulillah orang yang pernah saya beri domba atau kambing bisa berdaya hidupnya," kata Dedi.
Selain itu Dedi Mulyadi juga mengatakan yang dilakukan Abah Dadang, merupakan bentuk partisipasi warga Jabar dalam membentuk identitas tradisi Jabar yang selama ini terkenal dengan domba ketangkasan atau domba adu.
"Jabar kan dari dulu terkenal dengan dombanya lewat domba Garut yang khas. Nah, apa yang dilakukan Bah Dadang ini partisipasi warga dalam membangun Jabar lewat tradisi ternak domba maupun tradisi domba ketangkasan," katanya.
Menanggapi pernyataan Dedi Mulyadi, Dadang mengakaui bahwa ia sudah puluhan tahun beternak domba serta melestarikan tradisi domba ketangkasan.
Tega, Disya Rosa Enggan Bertaruh Nyawa, Mantan Suami Ayu Ting Ting Minta Gugurkan Bayi https://t.co/ditBuHtqOP via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 6, 2018
Awalnya, dengan modal sepasang domba jantan dan betina.
"Sekarang sudah beranak pinak, ada 20-an. Paling murah domba adu Rp 20 juta," kata Dadang.
Ia mengamini apa yang dikatan cawagub nomor urut 4 yang berpasangan dengan Deddy Mizwar itu.
"Benar sekali, kalau kita punya kambing atau domba minimal sepasang, harus dipelihara sampai gede dan beranak pinak. Setelah anak kambingnya gede bisa dijual dan bisa bermanfaat secara ekonomi," katanya. (*)