Isu Tsunami 57 Meter Menyeruak di Pandeglang, Warga Bergantian Jaga di Pantai

Warga Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang misalnya, mereka berjaga-jaga di pinggir pantai sambil memantau pergerakan air laut.

Editor: Yudha Maulana
dreamstime.com
ilustrasi tsunami 

Objeknya mereka sempitkan hanya di wilayah Pandeglang, ini yang jadi dasar keresahan warga.

"Otomatis masyarakat di sini resah, apalagi daerah kami luasan wilayah pantainya sangat dominan. Masyarakat kami resah sekali atas informasi yang dikeluarkan pihak BMKG," ujarnya.

Oman melanjutkan, meski hanya sebatas prediksi, namun kewaspadaan terus ditingkatkan.

Jika ada warga yang melihat perubahan pergerakan air maupun hal mencurigakan lainnya agar langsung melaporkan ke pemerintah desa dan pihak berwajib.

Seorang warga desa setempat yang sedang memantau pergerakan air laut di pesisir pantai juga mengakui ada rasa takutnya atas informasi tersebut.

"Rasa takut tentu ada, cemas. Namun mudah-mudahan ke depannya tidak terjadi apa-apa," ucap dia.

Selain menimbulkan keresahan, dampak isu tsunami itu juga menyebabkan turunnya tingkat kunjungan wisatawan. Seperti yang terjadi di Pantai Carita dan Tanjung Lesung.

Masih Dikaji

Deputi Bidang Geofisika dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr Ir Muhamad Sadly M Eng menanggapi berita prediksi tsunami yang sudah menyebar di masyarakat itu.

Menurutnya, pada kasus hasil kajian potensi tsunami di Pandeglang, peneliti sebenarnya tidak melakukan prediksi tapi mencoba mengungkap potensi yang masih perlu dikaji.

"Potensi itu perlu dikaji lebih lanjut berbasis data ilmiah yang lebih memadai, karena peneliti tersebut tidak menyebutkan kapan akan terjadinya. Sehingga dalam hal ini masyarakat diimbau agar tetap tenang," kata Muhamad.

Muhamad mengatakan, BMKG mendapat mandat dan wewenang untuk melakukan observasi, analisis, dan diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami berdasarkan UU nomor 31 tahun 2009.

Dalam rangka memberikan layanan informasi gempa bumi dan tsunami secara lebih tepat dan akurat sesuai yang dimandatkan, BMKG, menjalin kerja sama dengan para pakar.

BMKG menjalin kerja sama dengan para pakar di bidang gempa bumi dan tsunami dari berbagai lembaga, instansi dan perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri.

Lalu, kata Muhamad, hasil penelitian dan kajian bersama para pakar yang sudah teruji secara ilmiah berbasis data yang memadai dan valid.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved