Lahir dengan Kejeniusan, Audrey Yu Langsung Jatuh Cinta pada Pancasila
Audrey tak pernah berhenti belajar dan mengkritisi soal Pancasila, ia belajar memahami makna Pancasila untuk hidupnya.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Terlahir jenius dan berpikiran kritis adalah sebuah anugerah indah yang diberikan Tuhan kepada Audrey Yu Jia Hui (29).
Audrey Yu adalah seorang wanita keturunan Cina yang lahir di Surabaya, 1 Mei 1988.
Memiliki pemikiran yang berbeda dari lingkungan sosialnya membuat Audrey merasa kesepian dan tak memiliki teman bercerita akan masalahnya.
Bayangkan saja, saat usianya masih tiga tahun, Audrey sudah mempertanyakan akan makna kehidupan dan tujuan hidup sebagai manusia.
Baca: Ini Dia Guru yang Membuka Mata Stephen Hawking Hingga Jadi Fisikawan Jenius
Ditemui di acara Berbagi Inspirasi Untuk Indonesia Berprestasi di Sabuga, Jalan Taman Sari No 73, Rabu (28/3/2018), Audrey mengaku mempertanyakaan akan arti kebahagiaan saat masih balita.
Jika saat itu anak seumurnya akan merasa bahagia jika dibelikan mainan atau permen, Audrey justru merasa kebahagiaan tersebut bersifat semu.
"Ketika lapar saya makan, lalu saya merasa bahagia. Kemudian rasa bahagianya hilang, pergi entah kemana. Saya terus mencari makna kebahagiaan yang ingin saya dapatkan," ujar pemilik nama lengkap Maria Audrey Lukito.
Baca: Bocah 10 Tahun Ini Dinilai Lebih Jenius dari Albert Einstein atau Stephen Hawking
Orang tua dan gurunya tak ada yang memberikan jawaban yang membuatnya puas akan pertanyaan-pertanyaan kritisnya.
"Semua pertanyaan saya luntur ketika saya menduduki kelas 1 SD dan belajar tentang Pancasila, saya langsung jatuh cinta," ujar Audrey saat ditemui setelah menjadi pembicara acara Satu Indonesia,
Memiliki bentuk wajah yang putih pucat, mata sipit, menunjukkan bahwa Audrey menjadi bagian kaum minoritas di Indonesia.
Kendati begitu, kecintaannya akan Pancasila membuka mata masyarakat terhadap setiap pemikiran kritisnya yang dibagikan lewat buku-bukunya.
Audrey tak pernah berhenti belajar dan mengkritisi soal Pancasila, ia belajar memahami makna Pancasila untuk hidupnya.
Rumah Tangganya Diramal Roy Kyoshi, Angga Akhirnya Sampaikan Unek-unek, Dewi Perssik Pun Menangis https://t.co/Cn5HKmkJQq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 27, 2018
"Waktu itu saya mendedikasikan diri saya untuk negara, namun ternyata kurang memungkinkan," ujar Audrey yang merupakan lulusan The College of William and Mary, Virginia, USA saat usianya masih 16 tahun.
Saat ini Audrey memiliki pemikiran lain tentang apa yang didapatkannya dari Pancasila.
Tampak antusias ketika berbicara soal Pancasila, Audrey mengatakan, ia melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk masyarakat.
"Setiap manusia melakukan bagiannya masing-masing untuk mengamalkan Pancasila. Semangat persatuan dan kasih saya sebarkan dan tidak memandang seseorang sebagai objek," ujarnya.