Total Butuh 25 Ribu Jamban, Agar Warga Tak Buang Tinja Langsung ke Sungai Citarum

Dikatakannya kotoran manusia ini menyumbangkan banyak bakteri ecoli yang masuk langsung ke Sungai Citarum.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Mumu Mujahidin
Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat, saat melakukan sosialisasi program Citarum Harum di Masjid At Taqwa, RT 02/04 Kampung Ciputat, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (27/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, BOJONGSOANG - Ribuan orang yang tinggal di sepanjang aliran anak Sungai Citarum masih banyak yang belum memiliki septiktenk komunal sebagai tempat pembuangan tinja. Sehingga kotoran tinja dari jamban perorangan ini dibuang langsung ke anak sungai dan nantinya bermuara ke Sungai Citarum.

Demikian disampaikan Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat, saat melakukan sosialisasi program Citarum Harum di Masjid At Taqwa, RT 02/04 Kampung Ciputat, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (27/3/2018).

Baca: Terungkap! Inilah 10 Kejanggalan Rekayasa Medis Setya Novanto, Dokter dan Perawat Jadi Saksi

"Selain permasalahan sampah, di sepanjang aliran anak sungai ini masih banyak rumah yang WC-nya masih langsung membuang tinja ke sungai, tidak melalui septiktenk, sehingga Sungai Citarum menjadi kotor," katanya di lokasi.

Dikatakannya kotoran manusia ini menyumbangkan banyak bakteri ecoli yang masuk langsung ke Sungai Citarum. Bakteri ini bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit bagi kesehatan manusia, seperti infeksi saluran kemih, keracunan makanan, pneumonia, sesak napas, diare, dan keram perut.


"Untuk kebutuhan jamban perorangan ini mencapai 25 ribu unit dari seluruh sektor. Dan di sektor saya saja kebutuhan jamban perorangan ini baru mencapai 1.512 unit. Itu masih kemungkinan bertambah, karena kita akan terus mendata masyarakat yang belum memiliki septiktenk komunal," tuturnya.

Adapun kebutuhan setiap Subsektor di antarnya anak Sungai Citarik 53 unit, sungai Cipamokolan 2 unit, sungai Cidurian 40 unit, sungai Citepus 122 unit, sungai Cikapundung 422 unit, sungai Cisangkuy 256 unit, sungai Ciranjeng 182 unit, sungai Cirasea 37 unit, sungai Cibeureum 20 unit, dan sungai Murci (Muara Ciwidey) 83 unit. Jumlah tersebut belum termasuk anak sungai di Kota Cimahi.


"Nantinya ini akan kita bangun saat anggaran turun. Bantuan kebutuhan jamban perorangan ini juga nantinya bisa langsung dari pemerintah pusat, pemerintah daerah atau CSR tergantung nantinya," katanya.

Program Citarum Harum terus disosialisasikan oleh TNI di masing-masing sektor dan subsektor anak Sungai Ciatrum. Sosialisasi ini melibatkan berbagai unsur tokoh masyarakat seperti kepala desa, ketua RT/RW, tokoh agama dan lain sebagainya.

Sosialisasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan termasuk membuang sampah ke Sungai Citarum dan anak Sungai Citarum.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved