Breaking News

LPKA Bandung Sediakan Kursus Calistung Untuk Narapidana Anak

Karena itu, sejak 2017, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, memberi perhatian pada narapidana usia anak yang tidak bisa . . .

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNJABAR.CO.ID/THEOFILUS RICHARD
Gedung LPKA Bandung, Selasa (27/3/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Pelaku tindak pidana berusia anak berasal dari berbagai latar belakang usia dan pendidikan.

Beberapa di antaranya bahkan tidak pernah merasakan mengenyam pendidikan dan tidak bisa baca, tulis, dan berhitung.

Karena itu, sejak 2017, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung, memberi perhatian pada narapidana usia anak yang tidak bisa membaca, menulis, dan berhitung.

“Akhirnya kami membuka kerja sama dengan komunitas masyarakat yang peduli, sekarang ada kursus calistung,” ujar kepala LPKA Bandung, Sri Yanti, ketika ditemui di LPKA Bandung, Selasa (27/3/2018).

Baca: Viral, Tempat Selfie di Bandung Terjerat Isu Plagiarisme, Media Asing Ikut Memberitakan

Saat ini, kata Sri Yanti, jumlah anak yang mengikuti kursus calistung sebanyak 28 anak.

Satu di antara anak tersebut ada yang berusia 16 tahun.

Kemampuan calistung dinilai Sri Yanti sangat penting.


Selain sebagai bekal kemampuan anak, kemampuan calistung juga membuat anak paham akan dokumen yang ditandantanginya saat menjalani proses hukum.

“Ketika berhadapan dengan penegak hukum, disuruh tanda tangan, setidaknya dia tahu apa yang ditandatangani. Selama ini mungkin dia baca saja tidak bisa,” ujarnya.

Selain membuka kursus calistung, LPKA juga memerhatikan pendidikan anak.

Bagi anak yang tidak pernah mengeyam pendidikan, LPKA akan membantu dengan menyediakan program kejar Paket A.

“Terobosan yang sudah kami lakukan adalah program untuk anak-anak yang belum tamat SD. Kami mencari PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan sekarang sudah Kejar Paket A,” ujar Sri Yanti.

LPKA Bandung memang menyediakan gedung yang khusus digunakan untuk belajar dan sekolah.

Gedung tersebut masih berada di lingkungan LPKA Bandung dan berada dekat dengan gedung tempat tidur anak.

Setelah apel pagi, anak-anak pun langsung menuju gedung tersebut untuk memulai kegiatan belajar mengajar.

Guru didatangkan dari sekolah lain yang sudah diajak kerja sama oleh LPKA Bandung. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved