Persib Bandung
Nama Baik Mario Gomez Dipertaruhkan Pascalepas Michael Essien, Jonathan Bauman Bukan Striker Subur?
Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, membuat pertaruhan besar menjelang bergulirnya Liga 1 2018.
Penulis: Yudha Maulana | Editor: Yudha Maulana
TRIBUNJABAR.ID - Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, membuat pertaruhan besar menjelang bergulirnya Liga 1 2018.
Pria asal Argentina itu melepas Michael Essien, setelah melakukan 'cuci gudang' sebelum dan pasca bergulirnya turnamen pramusim Piala Presiden 2018.
Salah satu kebijakannya yang paling berani, adalah mendepak Michael Essien dan mendatangkan Jonathan Bauman yang sejatinya bukan striker utama dari klub sebelumnya, Aok Kerkyra.

Kendati begitu, Mario Gomez memiliki pertimbangan sendiri melepas mantan pemain Chelsea dan Real Madrid itu.
Menurutnya, kebutuhan tim tak bisa ditawar dengan seorang pemain yang telah jelas kualitasnya, namun tak begitu dibutuhkan secara posisi.
"Karena setelah saya melihat dari beberapa pertandingan uji coba yang telah kita lewati di pra-musim, semua pertandingan dilewatkan oleh Essien, dan saya melihat kekurangan tim ada di sektor penyerangan. Sebelumnya kita kesulitan untuk mendatangkan penyerang asing," ujar Mario Gomez sesudah pertandingan Persib vs Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (18/3/2018).
Mario Gomez mengungkapkan bahwa ia sudah memutuskan bahwa Persib bisa jalan tanpa kehadiran pemakai nomor punggung lima itu.
"Setelah melalui evaluasi tim, kita memutuskan bisa jalan tanpa Essien," ucap dia.
Dalam sepak bola profesional kata Mario Gomez, melepas atau mendatangkan pemain merupakan hal yang lumrah.
Ternyata, Mario Gomez Sempat Berat Coret Michael Essien dari Skuat Persib Bandung https://t.co/F6TyvK1GK7 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 20, 2018
"Essien itu figur yang sangat baik, tapi kebutuhan tim nomor satu, kita perlu seorang striker," kata Mario Gomez.
Untuk mendatangkan Jonathan Bauman, Mario Gomez sampai membuat kritikan pedas secara terbuka kepada manajemen tim, hal yang biasanya jarang dilakukan oleh para pelatih Persib terdahulu.
Poles Jonathan Bauman

Nama besar Mario Gomez yang pernah menjadi asisten dari Hector Cuper, dipertaruhkan seiring dengan keputusannya itu.
Ia harus bisa membuktikan ketajaman skuat asuhannya kepada bobotoh dan manajemen tim.
Walau gencar membutuhkan penyerang bernaluri tajam, sebenarnya Jonathan Bauman sebenarnya tidak cukup subur dalam urusan menjebol gawang lawan.
Laman soccerway.com mencatat, selama delapan tahun terakhir, jumlah gol Jonathan Bauman belum pernah menembus angka 10 di setiap musim.
Baca: Warga dan Petugas Bersihkan Lumpur Sisa Banjir di Jalan Purwarkarta Bandung
Baca: Orangtuanya Mau Cerai, Putri Cantik Opick Malah Asyik Lakukan Ini
Ia menyumbangkan gol terbanyak pada musim 2016/2017 saat masih membela klub Argentina, Guillermo Brown.
Ketika itu, dia mengemas 8 gol dari 41 penampilan atau butuh 5 partai untuk bisa mencetak gol.
Catatan terbaiknya terjadi di musim 2014/2015 kala mengenakan jersey Tirto Federal (Argentina).
Jonathan Bauman mengemas 7 gol dari total 14 laga atau hanya 1 gol per dua laga.

Andalkan Pengalaman Jonathan Bauman
Walau tak begitu subur, Mario Gomez sepertinya meyakini pengalaman pemain berusia 26 tahun di Eropa dan Argentina.
Ia optimistis bisa memoles pemain Argentina seperti Bauman, seperti yang ia lakukan ketika menangani Johor Darul Takzim (JDT).
Dua kali meraih gelar juara Liga Super Malaysia (musim 2015 dan 2016) dan juara AFC (2015).
Deretan gelar itu tak lepas dari ketajaman dua striker pilihan Mario Gomez selama bersama JDT.

Pada musim 2015, untuk melengkapi timnya, Mario Gomez merekrut Jorge Rolando Pereyra Diaz.
Hasilnya, Jorge Pereyra Diaz menjelma menjadi penyerang subur di Liga Super Malaysia.
Ia tampil sebagai top skor Liga Super Malaysia pada musim pertamanya di Liga Super Malaysia berkat sumbangan 18 gol.
Baca: Jelang Asian Games, Aher Minta Toilet Stadion Harus Seperti Hotel Bintang Empat
Ketajaman Jorge Pereyra Diaz berlanjut di AFC pada musim yang sama berkat torehan 6 gol dari 8 laga.
Padahal, di klub-klub sebelumnya, Jorge Pereyra Diaz tercatat sebagai striker biasa-biasa saja.
Laman soccerway mencatat, lima musim di Ferro Carril Oeste di Liga Argentina, Jorge Pereyra Diaz hanya bisa mengemas 15 gol.

Padahal selama musim 2008/2009 hingga musim 2012/2013, Jorge Pereyra Diaz tampil dalam 86 pertandingan liga.
Berlanjut ke Lanus, Argentina, Jorge Pereyra Diaz hanya mampu mengoleksi 5 gol dari 31 pertandingan.
Secara statistik, Jorge Pereyra Diaz sebelum pindah ke JDT lebih buruk dibandingkan Jonathan Bauman sebelum pindah ke Persib Bandung.