Lima Tahun Lalu, Kisah Bocah 12 Tahun Jadi Tulang Punggung 3 Adiknya Viral, Ini Kabar Terbarunya

Di luar itu, Tasripin juga sering izin meninggalkan kelas saat ada orang yang ingin menggunakan jasa ojeknya.

Editor: Ravianto
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Tasripin bocah warga Dusun Pesawahan Desa Gununglurah, Cilongok Banyumas harus menjadi tulang punggung bagi ketiga adik belianya. Dia masih bocah tapi bertugas menjadi ayah dan ibu bagi tiga adiknya. 

TRIBUNJABAR.ID, BANYUMAS - Kisah hidup Tasripin (12), warga Dusun Pesawahan Desa Gununglurah, Cilongok Banyumas yang harus menjadi tulang punggung bagi ketiga adik belianya, 2013 silam sempat ramai dibahas.

Kisah hidupnya yang menyedihkan kala itu bahkan memantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk sedikit mengubah nasib empat bocah malang itu.

Lama tak terdengar kabarnya, Tasripin kini sudah menginjak usia remaja, 17 tahun.

Ia bahkan telah mengantongi hak suara untuk memilih Kepala Daerah pada Pilkada 2018 mendatang.

Baca: Ini Lho, Dua Polwan yang Menyamar Jadi PSK, Begini Pengakuannya

Di usianya yang remaja, Tasripin ternyata masih duduk di bangku kelas 8 Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau setingkat SMP.

Tasripin terlambat melanjutkan pendidikannya karena sempat putus sekolah demi mengurus adik-adiknya dulu.

Baca: Hendak Pinjam Korek untuk Nyalakan Rokok, Pria asal Cianjur Ini Meninggal dalam Posisi Sujud

Baca: Bandung Raya Siang Ini Bakal Diguyur Hujan Disertai Angin, Ini Prakiraan Cuaca Lengkapnya!

Meski sempat mandek sekolah beberapa tahun, semangat Tasripin untuk mengejar pendidikan tak pernah padam. Keberadaan MTs Pakis yang dibangun sederhana di pinggir hutan desanya jadi tempat menuntut ilmu dan mengejar impian.

Terlebih, sekolah yang didirikan oleh para pegiat pendidikan di Banyumas itu tidak memungut biaya sepeserpun terhadap siswanya. Anak tak beruntung seperti Tasripin tentu enggan menyiakan kesempatan itu.

Sesuram apapun kehidupannya saat ini, Tasripin harus tetap sekolah. Dengan begitu, ada harapan bagi dia untuk menatap masa depan lebih cerah.

Keputusannya untuk bersekolah membuat tanggung jawabnya semakin berat.

Ia harus pandai membagi waktu antara belajar di sekolah, mengasuh ketiga adiknya, mengurus rumah tangga, dan mencari nafkah.

Usai kisahnya diangkat media massa tahun 2013 silam, keluarga Tasripin sempat jadi pusat perhatian, termasuk presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu turun tangan membantu meringankan beban keluarga itu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved