Persib Bandung

Analisis Supriyono Tentang Persib Bandung: Jonathan Bauman Datang, Airlangga Terbuang

Demikian dikatakan pengamat sepakbola, Supriyono, saat dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Minggu (18/3).

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
TRIBUN JABAR/FIDYA ALIFA
Jonathan Bauman setelah acara Launching Persib. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kehadiran striker asing Jonathan Bauman, di Persib Bandung bisa saja menenggelamkan nama Airlangga Sucipto dan Muchlis Hadi Ning Syaifullah.

Dua striker lokal yang sama-sama baru direkrut Maung Bandung musim 2018.

Demikian dikatakan pengamat sepakbola, Supriyono, saat dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Minggu (18/3).

Dikatan Supriyono, dengan tambahan satu striker asing, praktis saat ini Pelatih Maung Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, memiliki empat pilihan di lini depan, yakni Ezechiel Ndouasel, Jonathan Bauman, Airlangga dan Muchlis Hadi.

Dengan empat striker, sambung Supriyono, mungkin saja Mario Gomez mengubah filosofi bermainnya dari defensif ke offensif, guna memaksimalkan amunisi yang ada.

"Ketika Bauman masuk, saya pikir Mario Gomez ingin berorientasi offensif, cuma ketika berbicara offensif, apakah ada keseimbangan di situ nantinya, itukan jadi permasalah juga nantinya," ujar Supriyono, Minggu (19/3/2018).

Baca: Publik Malaysia Geram atas Putusan Pengadilan yang Bebaskan Penganiaya TKW Indonesia

Baca: Kisah Dua Perempuan Polisi Garut Menyamar Jadi PSK, Mengaku Sempat Ketakutan

Dari empat ujung tombak Maung Bandung itu, sambung Supriyono, Airlangga kemungkinan bakal menjadi pemain yang dikorbankan sebagai cadangan.

"Karena dengan banyaknya materi pemain di lini depan berarti selama ini, Gomez belum punya kepercayaan dan keyakinan kepada Airlangga, dengan usia yang tidak muda, apakah kemampuan serta konsistensinya dalam bermain bisa maksimal di Liga 1. Kalau saya melihatnya di situ," katanya.

Sementara Bauman, sebagai pemain professional yang didatangkan Persib dengan harga mahal, sudah seharusnya mampu menunjukan kualitasnya sebagai ujung tombak di lini depan Maung Bandung.

"Ketika dia sudah punya label professional, dia mau main di manapun dia harus bisa adaptasi dengan cepat, kemudian dia harus mengenal filosofi dan kultur sepakbola Indonesia, karena itu akan mempengatuhi perfomnya dia di lapangan," ucapnya.

Jangan sampai, sambung Supriyono, faktor cuaca dan makanan di Indonesia menjadi alasan ketika Bauman gagal bersinar di Persib.

Baca: Laga Perdana Persib Bandung Dimajukan, Ini Jadwal Terbarunya

"Simic (striker Persija) saja waktu main di Vietnam kurang bagus karena alasannya cuaca dan makanan. Nah, hal-hal semacam itukan harusnya sudah tidak boleh terjadi kepada pemain yang punya label professional, apalagi mereka dibayar pasti mahal," katanya.

"Harapan saya tim pelatih bisa memberikan gambaran seperti apa sepakbola di Indonesia ini, kulturnya, supporternya. Dia pasti belajar kalau sudah dikasih gambaran," tambah Supriyono. (nazmi abdurrahman)


Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved