Goreng Lumba-lumba, Nelayan di Bali Diamankan Polisi

Menurutnya, pembunuhan ikan lumba-lumba terjadi sekitar perairan Kubu, Selasa (13/3/2018) pukul 11.00 Wita.

Editor: Ravianto
TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM
Petugas dari Polsek Kubu menyambangi kediaman I Wayan Mudiyana di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Rabu (14/3/2018). Petugas datang untuk menanyakan kasus pemotongan ikan lumba-lumba. 

TRIBUNJABAR.ID, MANGUPURA - Penyembelihan lumba-lumba, satwa yang dilindungi, kembali terjadi di Bumi Lahar, Kabupaten Karangasem, Bali.

Kasus ini diketahui berawal dari postingan foto di akun facebook Tut Toni warga Darmawinangun, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu.

Dari akun tersebut, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali bersama Polair Polda Bali, dan Polsek Kubu mencari alamat pengunggah postingan. Akhirnya petugas menemukan rumah warga yang menyembelih lumba-lumba.

Kapolsek Kubu, AKP I Made Suadyana mengakui kasus itu, Kamis (15/3/2018).

Menurutnya, pembunuhan lumba-lumba terjadi sekitar perairan Kubu, Selasa (13/3/2018) pukul 11.00 Wita.

Terlapor I Nyoman Gomboh (52) dan I Wayan Mudiyana (44).

Baca: Viral Disebut Mirip Artis Song Joong Ki, Teknisi Bandara Ini Dipotong Gajinya, Apa Terlalu Tampan?

Baca: Subangkit Mundur, Eks Pelatih Persib Dejan Antonic Masuk Bidikan PSIS Semarang

Menurut keterangan saksi, kata Suadnyana, Gomboh berprofesi sebagai nelayan mendapat lumba-lumba dari laut.

Mamalia itu didapat ketika dia sedang memancing dan sirip lumba-lumba itu terlilit tali pancing.

Sekitar pukul 10.00 Wita, Gomboh warga asli Tianyar membawa ikan ke pinggir pantai.

"Terlapor membawa lumba-lumba di perahunya dalam keadaan mati. Dan menurut terlapor bahwa ikan tersebut didapat di pancing yang terlilit siripnya," kata Suadnyana, mantan Kasatlantas Polres Karangasem.
Sesampai di pinggir pantai, ikan dibawa I Gede Sudi Adnyana (34) warga Desa Tianyar ke rumah Gomboh.

Selanjutnya Sudi Adnyana pulang. Setelah itu, ikan dipotong-potong, disembelih, dan digoreng untuk diambil minyaknya oleh Nyoman Gomboh.

"Yang memotong lumba-lumba I Wayan Mudiyana. Pada saat pemotongan, saksi (Ketut Toni) memfoto ikan dengan kamera handphone. Selanjutnya di-upload di akun Facebook dan Instagram. Petugas sudah melakukan penyelidikan," jelasnya.

Kasus ini sudah ditangani Badan KSDA dan Polair Polda Bali.

Barang bukti berupa parang, minyak dari lumba-lumba, alas untuk menyemblih, dan daging lumba-lumba yang sudah digoreng telah diamankan petugas Balai KSDA serta Polair Polda Bali.

Satwa Liar Dilindungi

PELAKSANA Harian (Plh) Kepala Balai KSDA Bali, I Ketut Catur Marbawa mengatakan, lumba-lumba merupakan satu diantara satwa liar yang dilindungi sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem dan PP Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan Satwa.

Ketut Catur mengatakan, pelaku yang membantai lumba-lumba dan memosting pada media sosial "facebook" telah tertangkap oleh tim gabungan Balai KSDA Bali, Polair, dan Polsek Kubu.

"Saat ini kasusnya sedang diproses dan kami kawal guna proses hukumnya berjalan sebagaimana mestinya. Semalam (14/3/2018), kedua pelaku yakni Tut Tony dan Wayan Mudiana sudah ditangkap oleh aparat Polsek Kubu, Kabupaten Karangasem," ujar Ketut Catur di Denpasar, Kamis (15/3).

Terkait perkembangan kasus pembantaian ikan yang dilindungi itu, ia menjelaskan, pihaknya mendatangi Polsek Kubu, Karangasem untuk memastikan tempat pelaku yang juga nelayan saat menangkap lumba-lumba itu (TKP kejadian).

Untuk sementara ini sambil menunggu hasil koordinasi lebih lanjut, penanganan awal kasus ini masih ditangani Polsek Kubu.

“Balai KSDA Bali berupaya terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat agar proses hukum terhadap kasus ini berjalan sebagaimana mestinya," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pria Karangasem Ditangkap Polisi Usai Goreng Ikan Lumba-Lumba Dan Diunggah ke Medsos,


Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved