Mengenal Motor Neuron, Penyakit Saraf Mematikan yang Diidap Stephen Hawking Selama 55 Tahun
Seperti diketahui, Stephen Hawking menjadi satu di antara ilmuwan yang menghasilkan karya luar biasa bagi dunia.
Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
TRIBUNJABAR.ID - Ahli fisika dan kosmologi Stephen Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun.
Kabar mengejutkan ini disampaikan oleh anak-anak Stephen Hawking, Rabu (14/3/2018).
"Kami berduka cita sangat dalam atas meninggalnya ayah kami pada hari ini. Kami akan merindukan dia selamanya," ungkap Lucy, Robert, dan Tim, dikutip dari Sky News.
Teori-teori Kontroversial Stephen Hawking, dari Tuhan Tak Ciptakan Bumi sampai Kontak dengan Alien https://t.co/nL7dr20ZO2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 14, 2018
Mereka mengaku sudah ikhlas melepas kepergian sang ayah tercinta untuk selamanya.
Luci, Robert, dan Tim sangat bangga melihat perjalanan Stephen Hawking hingga akhir hayatnya.
"Beliau adalah ilmuwan hebat dan pria luar biasa yang karyanya akan hidup bertahun-tahun. Keberanian, ketekunan, serta selera humornya sangat menginspirasi orang-orang di seluruh dunia," tulisnya dalam keterangan resmi di Sky News.
Pihak keluarga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah mendukung Hawking semasa hidupnya.
Kepergian Hawking sangat mengejutkan publik dunia.
Seperti diketahui, Hawking menjadi satu di antara ilmuwan yang menghasilkan karya luar biasa bagi dunia.
Stephen Hawking menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang setiap orang untuk berkarya.
Hawking diketahui menderita penyakit motor neuron (MND).
Ia pertama kali didiagnosis mengidap MND sejak berusia 21 tahun pada 1963 silam.
Saat didiagnosis penyakit motor neuron (MND), dokter menilai hidup Hawking hanya tinggal dua tahun lagi.
Namun saat itu penyakit yang diidap Hawking perkembangannya lebih lambat dari biasa yang diderita orang lain.
Beruntungnya, Hawking bertahan lebih dari 50 tahun melawan penyakit mematikan tersebut.
Melansir dari berbagai sumber, penyakit motor neuron (MND) merupakan sakit yang menyebabkan saraf motorik rusak dan akhirnya berhenti bekerja.
Penyakit ini memengaruhi sel saraf spesialis di otak dan sumsum tulang belakang, yang menyebabkan fungsi neuron motor di otak bermasalah.
Bila seseorang mengidap penyakit ini, aktivitas sehari-hari menjadi semakin sulit dilakukan bahkan bisa jadi tidak mungkin dilakukan.
Sehingga penggunaan kursi roda dianggap mempermudah aktivitas sehari-hari. Begitu pula yang dialami Hawking.
Penyakit MND juga ternyata tidak ada obat penyembuhnya.
Namun, pasien yang mengidap MND masih bisa bertahan hidup dengan melakukan beberapa treatment untuk membantu dia mengatasi masalah tubuh.
Ada beberapa gejala yang bisa dikenali, di antaranya mengalami kelemahan pada pergelangan kaki atau tungkai.
Biasanya, pasien yang mengidap penyakit ini pun tidak dapat berbicara dengan jelas yang mungkin kesulitan menelan.
Gejala lain terlihat saat daya pegang mulai melemah, penurutan berat badan hingga kesulitan menghentikan diri untuk menangis tau tertawa dalam situasi yang tak tepat.
Ternyata penyakit MND ini memiliki beberapa jenis, di antaranya Amyotrophic lateral sclerosis (ALS), prgressive bulbar palsy (PBP), progresif otot atrofi (PMA), dan primer lateral sclerosis (PLS).
Stephen Hawking sendiri diduga menderita jenis ALS atau disebut juga Lou Gehrig's Disease yang membuatnya lumpuh, sehingga bertumpu pada pemakaian teknologi untuk membantu aktivitasnya.
Hingga kini, sebagian besar belum diketahui penyebab dari penyakit saraf motor neuron ini.
Namun peneliti dari Universitas Teknologi Sydney Australia menduga penyebab MND adalah racun yang ada dalam alga yang kemudian mencemari sumber makanan manusia.