Pendiri Matahari Tewas di Ciliwung
Begini Kondisi Villa yang Diduga Jadi Lokasi Terceburnya Hari Darmawan ke Sungai Ciliwung
Sejumlah petugas kepolisian itu pun tampak mulai banyak berdatangan ke villa yang berdeketan dengan bibir Sungai Ciliwung itu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Tewasnya pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan berawal hilangnya keberadaannya secara tiba-tiba di Villa miliknya di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, Cisarua, Kabupaten Bogor.
Belum diketahui secara pasti penyebab hilangnya Hari di Villa sampai pada akhirnya ditemukan tewas di Sungai Ciliwung.
Sejumlah petugas kepolisian itu pun tampak mulai banyak berdatangan ke villa yang berdeketan dengan bibir Sungai Ciliwung itu.
Hingga berita ini diturunkan, TribunnewsBogor.com masih mencoba menggali informasi lebih dalam terkait tewasnya Hari.
Diketahui sebelumnya Jasad Bos Matahari Department Store, Hari Darmawan ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Sabtu (10/3/2018).
Pria yang juga pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) itu ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh sejumlah karyawan TWM.
"Jenazah Hari Darmawan ditemukan Kali Ciliwung dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi diduga hilangnya korban," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.
Andi melanjutkan, jenazah Hari ditemukan pertama kali oleh Deni Sudiana beserta empat orang rekan lainnya yang menyisir kali dengan menggunakan perahu karet sekira pukul 06.30 WIB.
"Mereka menyisir kali dan saat berada di kali antara Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan saksi melihat sesosok orang dalam keadaan tengkurap dan tersangkut batu kali," jelasnya.
Dikatakannya bahwa, saat itu jenazah Hari langsung dievakuasi ke kediamannya di TWM Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Kalau sekarang sudah dibawa ke RSUD Ciawi untuk di Visum Et Reventum," pungkasnya.(Tribun Jabar/Mohamad Afkar Sarvika)
Biografi Hari Darmawan
Lahir di Makassar
Dilansir dari Wikipedia, Ayah Hari Darmawan, Tan A Siong, adalah seorang pengusaha lokal Makassar yang behubungan dengan produk-produk pertanian.
Dia dilahirkan dari keluarga besar 12 bersaudara. Pada tahun 1950-an usaha keluarganya mengalami kesulitan dan akhirnya bangkrut, sehingga Darmawan bersama orangtuanya harus berjuang keras untuk menjalankan usaha dari nol lagi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/villa-hari-darmawan_20180310_142701.jpg)