Takut Dibunuh, Suciaty Hunuskan Pisau ke Ulu Hati Suaminya yang Sedang Diinfus di RS
Karena terdengar suara gaduh dan korban menjerit kesakitan, dan anaknya yakni Rehan (5), suara itu pun mengundang warga sekitar.
Laporan Wartawan Sripoku.com, Andi Wijaya
TRIBUNJABAR.ID, PALEMBANG - Suciaty menangis tak henti ketika diperiksa oleh petugas polisi Polsek SU I, Palembang.
Ia ditangkap lantaran melakukan penusukan terhadap suaminya, yakni Isnadi (39).
Ibu empat anak ini pun harus menjadi tersangka pembunuhan berencana akibat ulah yang dilakukannya, Rabu (7/3/2018), kemarin.
Ketika ditemui di Polsek SU I, Palembang, Suciaty yang mengenakan baju tidur berwarna merah muda, menuturkan, peristiwa yang dialaminya bermula saat sang suami tidak pulang kerumah, malam Rabu.
Karena mempunyai firasat tak baik, saat itulah Suciaty langsung mendatangi rumah wanita yang diduga sebagai selingkuhkan suaminya, yakni LP.
Baca: Setelah Babat Filipina 7-1, Timnas Indonesia U-16 Gunduli Kamboja 5-0 di Turnamen Jenesys
Baca: Siswa SMP Penganiaya Guru Hingga Masuk Rumah Sakit Tak Ditahan Polisi
LP tinggal tak jauh dari rumah mereka.
Betapa kagetnya Suciaty melihat suaminya masih mengenakan celana dalam di kamar LP.
"Kaget pak melihatnya. Sedang mengenakan celana dalam, suami saya itu tidur bersama LP, tapi saat itu hanya saya suruh pulang saja," ungkapnya.
Saat itu juga, keributan dan cek-cok mulut pun terjadi antar Suciaty dengan suaminya. Alhasil keributan bisa direda, setelah pasutri ini pulang kerumahnya.
Setelah sampai di rumah, bukan perlakukan baik yang diterima Suciaty, ia pun malah dipukuli suaminya lagi, dikurung di rumah dan diancam akan dibunuh.
"Saya pikir pulang ke rumah sudah tidak ribut lagi pak. Ternyata saya dipukuli lagi. Dan dikunci di rumah. Usai memukuli saya, suami saya langsung tidur," kata Suciaty bercerita mengingat kejadian tersebut.
Sekitar pukul 07.00, korban pun tidur di kamar dengan mengenakan celana dalam dan memakai sarung.
Baca: Ini 2 Lawan Kuat Persib Bandung di Liga 1 2018 Versi Mario Gomez
Baca: Kuswandi Mengaku Sempat Ingatkan Ini Sebelum Istri dan Anaknya Tertimbun Longsor
Sedangkan pisau yang sering dibawanya diletakkan disamping. Saat itulah Suciaty kembali masuk ke kamar, mengambil pisau korban, dan menusuk korban sebanyak 1 kali di perutnya.
Karena terdengar suara gaduh dan korban menjerit kesakitan, dan anaknya yakni Rehan (5), suara itu pun mengundang warga sekitar.
Warga pun langsung mendatangi rumah pasutri ini. Usai menusuk suaminya, Suciaty pun tak meninggalkan rumahnya.
"Warga ramai datang ke rumah pak, tetapi saya seperti biasa saja. Suami saya pun di bawa adik saya Edi, dan warga ke rumah sakit RS Bari Palembang," kata Suciaty sambil mengatakan menikah dengan suaminyasejak tahun 1996.
Kemudian, pukul 11.00 Suciaty pun mendapatkan telepon dari pihak RS Bari, mengatakan, suaminya tengah menjalani perawatan di RS Bari, dan tidak ada keluarga yang mau menjadi penjamin.
Mengetahui suaminya masih hidup, Suciaty ketakutan akan dibunuh.
Ia pun dengan mengunakan ojek, dan membawa pisau yang digunakannya, langsung menuju RS Bari.
Sesampai di RS Bari, korban dalam keadaan diinfpus, Suciaty kembali menusuk suaminya, tepatnya mengenai ulu hati korban.(*)