Takut Dibunuh Cucunya yang Baru Berusia 2 Bulan, Kakek Ini Pilih Habisi Duluan
Atas perbuatan tersebut, dia dikenai tuduhan pembunuhan dan dua tuduhan percobaan pembunuhan.
TRIBUNJABAR.ID, BRISBANE - Seorang kakek (54) membunuh cucunya sendiri dan juga menikam istri dan anak perempuannya.
Cucunya Qianqian'Queenie' Xu baru berusia 2 bulan saat kakeknya menikam perutnya.
Tribun-Video melansir Mail Online pada Jumat (9/3/2018) kakek yang bernama Yonghou Cao itu menderita skizofrenia.
Dia berkhayal, istri dan anak perempuannya berusaha untuk membunuhnya.
Insiden itu terjadi di Brisbane pada 2016.
Cao kini mengakui, dia telah melakukan sesuatu yang mengerikan.
Baca: Sudrajat Sebut Panjangnya Rantai Distribusi, Buat Petani Sulit Sejahtera
Baca: Ini 2 Lawan Kuat Persib Bandung di Liga 1 2018 Versi Mario Gomez
Atas perbuatan tersebut, dia dikenai tuduhan pembunuhan dan dua tuduhan percobaan pembunuhan.
Namun, Mental Health Court memutuskan, dia tidak waras.
Kejadian itu bermula, saat istrinya, Huijuan Fu menamparnya ketika mengetahui, dia tidak pernah minum obat anti-psikotiknya selama dua bulan.
Kakek tersebut lantas meninju dan menendang istrinya.
Sebagai gantinya sang istri meraih pisau dapur untuk melindungi diri dan mengentikan tindakan suaminya.
Melihat pisau itu, Cao justru menderita delusi paranoid seolah-olah istri dan anak perempuannya Yuanyuan mencoba membunuhnya.
Dia kemudian meraih pisau lain dan menusuk istrinya di dada dan bahunya berulang kali.
Lalu menikam Yuanyuan yang kemudian berlari keluar rumah di pinggiran kota Perkinson untuk meminta pertolongan.
Istrinya mengatakan, dia tergelincir dan jatuh ke lantai membuat Queenie bangun.
Lalu dia melihat Cao berjalan menuju tempat tidur bayi itu dengan pisau sebelum dia pingsan.
Baca: Setelah Babat Filipina 7-1, Timnas Indonesia U-16 Gunduli Kamboja 5-0 di Turnamen Jenesys
Setelah menikam cucunya, Cao mengarahkan pisau pada dirinya sendiri.
Pada mulanya, dia mengatakan kepada psikiater, dia melakukan hal itu untuk membela diri.
Namun, setelah lebih dari setahun menjalani perawaratan di rumah sakit jiwa di Brisbane, dia mengakui ini adalah kesalahan dan cucunya tidak pantas untuk mati.
"Bayi itu tidak bersalah. Saya melakukan hal mengerikan. Saya tidak ingin membicarakannya," ujarnya kepada psikiater pada Agustus tahun lalu.
Mental Health Court merilis alasan keputusannya, termasuk psikiater yang menyimpulkan, Cao mengalami gangguan jiwa pada serangan tersebut dan tidak bisa mengendalikan tindakannya.
Cao mengungkapkan, dia mendengar suara bergemuruh di kepalanya sepanjang waktu yang dia percaya menyuruhnya membunuh.
Meski kondisi Cao membaik, pengadilan menetapkan dia tetap berisiko dan bisa membahayakan publik.
Hakim Jean Dalton mengatakan, Cao akan terus ditahan atas tindakan yang tidak disengaja.
Dia juga menetapkan Cao tidak diizinkan menghubungi putrinya.(Tribun-Video.com/Vika Widiastuti)