Suap Pilkada Garut
Soni dan Usep Penuhi Panggilan Penyidik Polda Jabar, Tersangka Suap Masih Tiga Orang
"Hari ini saya penuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan soal yang di Garut. Saya akan bicara apa adanya,
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Soni Sondani, satu bakal calon independen di Pilkada Garut yang tak lolos verifikasi mendatangi Mapolda Jabar di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung Rabu (28/2/2018). Ia datang memenuhi panggilan Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar sebagai saksi kasus suap anggota KPU dan Ketua Panwaslu Garut.
"Hari ini saya penuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan soal yang di Garut. Saya akan bicara apa adanya, saya akan penuhi kewajiban saya sebagai warga negara dan sesuai panggilan," ujar Soni di lobi Gedung Ditreskrimum Polda Jabar.
Baca: Striker Jorge Pereyra Diaz Tinggalkan JDT, Sinyal Gabung Persib Bandung?
Ia datang bersama pasangannya, Usep Nurdin dan diperiksa di ruangan Subdit II Ditreskrimum. Keduanya sempat melayani pertanyaan dari sejumlah pewarta.
Pada kasus itu, anggota KPU Ade Sudrajat dan Ketua Panwaslu Heri Hasan Basri ditetapkan sebagai tersangka penerima suap, sedangkan Didin Wahyudin yang terafiliasi sebagai tim sukses Soni-Usep sebagai tersangka pemberi suap. Ade mendapat uang Rp 100 juta dan satu unit mobil serta Heri mendapat uang Rp 10 juta.
Pelatih Bhayangkara FC Bicara Soal Michael Essien, Apa Katanya ya? https://t.co/5sfwWG1PFg via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 28, 2018
"Benar Didin sebagai tim sukses. Saya ke sini untuk mengkonfirmasi semua hal yang beredar selama ini," ujar Soni.
Kepada penyidik saat diperiksa, Didin mengaku mendapat uang dari Soni - Usep. Soni membenarkan bahwa ia mengirim uang pada Didin sebagai koordinator tim sukses.
Tiga Manfaat yang Jarang Orang Ketahui jika Ibu Hamil Lakukan USG 4D https://t.co/kwl7kuQxVm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 28, 2018
"Dia tim sukses, semuanya satu pintu sama dia. Jadi kami kirimkan uang operasional sama dia. Jumlahnya saya enggak tahu karena tidak tercatat, yang pasti ini untuk operasional pilkada, nilainya ratusan juta rupiah," ujarnya.
Soni dan Usep sendiri mengaku legowo tidak lolos dalam Pilkada Garut.