Tahukah Kamu? Bulan Februari adalah Bulan Cinta Inggit Garnasih

Semangat Ibu Inggit Garnasih dijewantahkan oleh Komunitas Pandu Cinta Tanah Air dengan cara membuat Bulan Februari sebagai Bulan Cinta Inggit.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Isal Mawardi
TRIBUNJABAR.CO.ID/REZEQI HARDAM SAPUTRO
Foto Ibu Inggit Garnasih yang terdapat di Rumah Bersejarah Ibu Inggit Garnasih. 

Di saat yang sama ia juga menjadi penerjemah politik Soekarno.

Ibu Inggit Garnasih, berkomunikasi dengan masyarakat yang sudah mendengar pidato Bung Karno dalam bahasa yang lebih sederhana.

"Soekarno tidak bisa bahasa sunda, ke Ujung Genteng, Pelabuhan Ratu, Ciwidey, Bung Karno orasi, tapi petani kan bingung, ini ngomong apa dengan bahasa intelektual tinggi. Ibu Inggit menerjemahkan 'Kita teh kudu merdeka. Indonesia tanah kita, dikelola kita untuk kita, kalau lebih baru kasih'," ujarnya mencoba menjelaskan peran Ibu Inggit Garnasih.

Ia juga mengatakan sosok Soekarno tidak akan sekomoh seperti yang dilihat sekarang tanpa ada peran Ibu Inggit Garnasih.

Meski perannya tidak banyak disorot, Pandu Cinta Tanah Air mencoba menceritakan peran Inggit ke banyak orang.

Cici Lely juga mengatakan ia dan komunitasnya sering berkeliling ke luar Bandung untuk menyuarakan kisah perjuangan Ibu Inggit Garnasih.

"Saya monolog Ibu Inggit dua kali setahun pada Februari dan April. Kami juga membawa suara Ibu Inggit sampai ke seluruh Pulau Jawa dan Sumatera," ujarnya.

Saat ini, Cici Lely bersama komunitasnya yaitu Pandu Cinta Tanah Air dan Balad Sri Baduga sering mengadakan kegiatan di Rumah Ibu Inggit Garnasih.

Di antaranya adalah bedah buku, workshop membuat jamu, dan edukasi kepada murid SD.

"Kami ingin berkontribusi untuk negara kami, meski melalui hal sederhana," kata Cici Lely.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved