Terpopuler

Dua Kali Jadi Wapres, Ini Jawaban Tak Tertuga Jusuf Kalla Bandingkan Jokowi & SBY

Jusuf Kalla menjelaskan, ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang mengikuti tiga kali pemilihan presiden dan wakil presiden.

Editor: Widia Lestari
Jusuf Kalla, Jokowi dan SBY 

TRIBUNJABAR.ID - "Saya itu juara Indonesia, tidak ada orang seperti saya!"

Kalimat itu terlontar dari mulut Wakil Presiden Jusuf Kalla saat pidato di Istana Wakil Presiden pada Jumat (26/10/2017).

Tentunya bukan tanpa dasar Jusuf Kalla menyebut sosoknya sendiri sebagai 'Juara Indonesia'.

Hal itu memang benar adanya, Jusuf Kalla maju di Pilpres 2004, 2009, dan 2014. Hasilnya, dua kali menang dan satu kali kalah.

Jusuf Kalla berhasil menduduki kursi RI 2 di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2004-2009. Sedangkan pada Pilpres 2009, Jusuf Kalla maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Wiranto. Namun sayang, ia kalah suara.

Pada Pilpres tahun 2014, Jusuf Kalla kembali tampil.

Kali ini ia tak membidik kursi RI 1, melainkan kursi RI 2 mendampingi Joko Widodo. Ia pun berhasil menduduki kembali jabatan yang pernah diembannya tahun 2004 hingga 2009.

Dengan kata lain, Jusuf Kalla adalah orang pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia sebanyak dua kali secara tidak berturut-turut.

Dalam acara Mata Najwa Trans 7, Rabu (10/1/2018), Jusuf Kalla sempat ditanya soal kesannya menjadi wakil dari dua presiden di dua periode berbeda.

Pertanyaan tersebut berasal dari seorang warganet yang kemudian disampaikan ulang oleh host acara Mata Najwa, Najwa Shihab.

Jusuf Kalla saat menjadi bintang tamu acara Mata Najwa, Rabu (10/1/2018).
Jusuf Kalla saat menjadi bintang tamu acara Mata Najwa, Rabu (10/1/2018). (YouTube)

Sontak, JK langsung tertawa mendengar pertanyaan tersebut.

"Tidak etis untuk menilai atasan. Kalau saya menilai tentu tidak enak, tidak bagus, dan jangan begitu, " ujar Jusuf Kalla.

Najwa Shihab kemudian menimpali Jusuf Kalla yang enggan menjawab pertanyaan warganet tersebut.

"Kalau begitu memuji dua-duanya deh, Pak. Pujiannya harus beda tapi pak," potong Najwa Shihab.

Akhirnya Jusuf Kalla pun mau melontarkan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Menurutnya, pada era Presiden Joko Widodo, lebih banyak agenda rapat ketimbang era SBY.

"Rapat itu boleh 2 sampai 3 kali seminggu. Waktu Pak SBY paling tidak sekali seminggu," ungkap Jusuf Kalla.

"Semua dirapatkan, semua hal-hal dimusyawarahkan," tambahnya.

Jusuf Kalla saat menjadi bintang tamu acara Mata Najwa, Rabu (10/1/2018).
Jusuf Kalla saat menjadi bintang tamu acara Mata Najwa, Rabu (10/1/2018). (YouTube)

Jusuf Kalla menjelaskan, sering atau tidaknya rapat, punya kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya, semua hal bisa dimusyawarahkan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Sedangkan kekurangannya, ia menjadi tidak bisa pergi ke mana-mana.

"Kalau sekarang, saya pergi, tiba-tiba dipanggil pulang (untuk rapat)," katanya sembari terkekeh.

Najwa Shihab sebagai host acara tersebut sempat heran.

"Loh, saya ngiranya malah sebaliknya tuh pak? (maksudnya justru zaman Pak SBY yang lebih banyak rapat kabinet dibanding era Jokowi)," sela Najwa.

"Tapi zaman waktu SBY kurang rapat bagus juga, jadi bebas untuk ke mana-mana," kata Jusuf Kalla.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved