Artis Tersandung Narkoba
Anak Elvy Sukaesih Terjerat Narkoba, Ternyata Begini Watak Asli Dhawiya Zaida yang Tak Terekspos
Mereka adalah Dhawiya Zaida, Ali Zaenal Abidin, Syehan, serta pacar Dhawiya bernama Muhammad dan menantu Elvy, Chauri Gita
TRIBUNJABAR.ID - Kabar mengejutkan datang dari keluarga Ratu Dangdut, Elvy Sukaesih.
Ketiga anak Elvy dan menantunya diringkus polisi karena kedapatan memiliki narkoba jenis sabu.
Mereka adalah Dhawiya Zaida, Ali Zaenal Abidin, Syehan, serta pacar Dhawiya bernama Muhammad dan menantu Elvy, Chauri Gita.
Dhawiya dan kerabatnya diciduk polisi di kediamannya di Cawang, Jakarta Timur, Jumat (16/2/2018), pukul 00.30 WIB.
Penangkapan ini bermula saat polisi mencurigai Muhammad yang diduga mengedarkan barang haram di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
"Memang benar Polda Metro Jaya telah melakukan penangkapan terhadap tersangka inisial M, karena M ini adalah tersangka sering mengedarkan di daerah Cawang," kata Kabid Humas Polda Mero Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Dari penggeledahan itu, polisi mendapati narkotika jenis sabu, alat isap, cangklong, selang plastik, alat hisap, timbangan elektronik, dan kantong plastik kosong.
Kabar ini jelas mengejutkan banyak pihak.
Tak tanggung-tanggung keluarga Ratu Dangdut langsung tercemar setelah tiga anaknya sekaligus terjerumus di lingkaran hitam narkoba.
Kekagetan pun dirasakan oleh para tetangga yang bermukim di sekitar rumah Elvy Sukaesih.
Firmansyah, seorang tetangga mengaku tak menyangka jika putra-putri si Ratu Dangdut mengonsumsi narkoba.
Tribun Jabar melansir dari Tribunnews, Firmansyah melihat sosok putra Elvy, Seyhan sebagai pribadi yang baik.
Seyhan, ungkap Firman, seringkali mentraktir anak-anak di daerah sana untuk membeli rokok dan kopi.
"Kalau abangnya, Encang Seyhan, baik banget. Suka traktir rokok sama kopi kalau anak-anak lagi nongkrong," tutur Firman.
Tak sampai di situ, Firman lagi-lagi memuji sosok Seyhan yang santai dan sering bermain dengan warga sekitar.
"Ya kaget sih. Orangnya santai kok. Enggak macem-macem. Dia masih suka main burung dara di depan kalau sore," lanjutnya.
Sementara, pandangan lain disampaikan Firman mengenai sosok Dhawiya.
Jika di depan layar kaca Dhawiya kerap ceria, ramah dan sering melontarkan guyonan, lain lagi saat berhadapan dengan tetangga.
Dhawiya dinilai sebagai putri Elvy Sukaesih yang jarang sekali bertegur sapa dengan para tetangga.
Bila putri bungsu Elvy ini pulang, ia kerap datang lewat bagian belakang rumahnya.
Tak ada basa-basi lebih lanjut dengan tetangga.
"Enggak tahu saya. Dia kalau pulang ya pulang saja lewat belakang biasanya. Jarang banget negor gitu," ungkap Firmansyah.
Penampilan Dhawiya Zaida Berubah Drastis
Terjeratnya Dhawiya ke pusaran barang haram ini membuat daftar panjang selebriti Tanah Air yang terjerat kasus narkoba.
Kabar tersebut langsung membuat gempar banyak pihak.
Sosok Dhawiya yang humoris dan ceria di layar kaca ternyata diam-diam mengonsumi narkoba.
Kabar ini sekaligus menghebohkan setelah Dhawiya sudah jarang muncul di layar kaca.
Ya, jika dahulu Dhawiya sering muncul di beberapa acara, lain lagi dengan sekarang.
Hilangnya Dhawiya dari dunia hiburan pun semakin mengejutkan tatkala penampilannya berubah total.
Kini penampilan Dhawiya jadi lebih langsing tak seperti dulu kala.

Beberapa waktu lalu, Dhawiya pernah menjelaskan mengenai perubahan berat badannya yang drastis.
Hal itu diungkap Dhawiya saat menjadi bintang tamu di program acara "Rumah Mama Amy" MNCTV.
Putri Elvy Sukaesih itu mengaku telah melakukan diet. Namun bukan sembarang diet yang dilakoninya.
Dhawiya menjelaskan, diet yang dilakukannya dinamakan 'diet karbo'.
Diet tersebut memaksa Dhawiya harus mengurangi konsumsi karbohidrat.

Ternyata program diet itu berhasil, Dhawiya sukses menurunkan berat badan hingga 29 kilogram.
"Mama masih pengin Dhawiya kurus, coba lagi ngurusin badan," ujar Dhawiya.

Di balik pengakuannya yang menjalani diet ketat, ada satu pertanyaan lain yang belum terkuak.
Apakah penampilan Dhawiya yang kurus ini merupakan efek mengonsumsi narkoba?
Seperti diketahui, penggunaan obat terlarang dianggap bisa membantu agar tubuh sang penggunanya menjadi kurus.
Tribun Jabar melansir Livestrong, ada beberapa jenis narkotika yang diklaim bisa menjadi obat diet.
Satu di antara obat terlarang yang 'ampuh' menurunkan berat badan adalah ekstasi atau methylenedioxymethamphetamine (MDMA).
Kelahiran obat haram jenis ekstasi ini dimulai pada 1912 yang beredar di pasaran.
Barang haram tersebut dikembangkan oleh sebuah perusahaan di Jerman.
Sejak awal kelahirannya, obat ini memang ditujukan sebagai obat penekan nafsu makan atau untuk penurun berat badan.
Tujuan inilah yang akhirnya membuat ekstasi akhirnya punya pangsa pasar besar.
Ekstasi pun masuk ke dalam berbagai jenis pesta pada 1980 dan 1990, saat itu ekstasi mulai merambah masuk ke berbagai klub.
Ekstasi sendiri merupakan stimulan kuat yang mirip dengan fungsi amfetamin dalam tubuh.
Dalam tubuh, amfetamin mengganggu kerja tiga neurotransmitter utama yaitu dopamin, serotonin, dan norepinefrin.
Ekstasi yang masuk ke dalam aliran darah akan mempertegas kehadiran neurotransmitter dalam otak.
Akibatnya, metabolisme dan euforia akan meningkat. Serta energi dan denyut jantung pun meningkat.
Metabolisme yang tinggi akan meningkatkan pembakaran kalori dalam tubuh dan menyebabkan penurunan berat badan.
Selain itu, ekstasi juga berefek pada level serotonin.
Hal ini akan menyebabkan nafsu makan jadi menurun.
Serotonin memainkan peran penting saat merasa lapar atau kenyang.
Ekstasi akan memengaruhi serotonin aktif dalam tubuh.
Ekstasi akan 'menipu' tubuh untuk merasakan kenyang dan tak lapar.
Hanya saja, bukan tanpa alasan obat ini dianggap sebagai obat-obatan berbahaya.
Obat ini memiliki efek samping yang berbahaya untuk tubuh.
Terciptanya euforia dan perasaan senang lain yang menimbulkan kecanduan, peningkatan detak jantung, peningkatan tekanan darah, keringat tak berkesudahan, sampai menggertakan gigi yang tak terkontrol.
Muncul pula perasaan tak nyaman di perut, sampai kematian jadi bahaya yang dihadapi pecandu ekstasi.
Ketika dikombinasikan dengan tarian dan udara yang panas dalam klub malam, ekstasi bisa menyebabkan dehidrasi dan hipertermia yang memicu kegagalan organ dan kematian.
Melansir Pop Science, selain ekstasi, kokain juga diklaim bisa membuat penggunanya kurus.
Kemampuan kokain untuk menurunkan berat badan ini diteliti oleh empat ahli saraf dari University o Cambridge di Inggris dan diterbitkan dalam jurnal Appetite.
Kokain dianggap bisa mengganggu kemampuan tubuh untuk menyimpan lemak, sekalipun mereka mengonsumsi banyak kalori.
Namun, seperti ekstasi, konsumsi kokain juga bisa menyebabkan kecanduan dan bahaya lain seperti kematian.