Pilgub Jabar
Begini Keunggulan Setiap Paslon Gubernur-Wagub Jabar, Pengamat Politik Asep Warlan: Bakal Sengit
Karena alasan tersebut, Asep Yusuf Warlan menyebut Pilgub Jabar akan menjadi pertarungan sengit para paslon.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pilgub Jabar 2018 akan menjadi pertarungan politik yang sengit.
Hal itu diungkapkan pengamat politik dari FISIP Universitas Katolik Parahyangan, Asep Warlan Yusuf.
"Persaingan ketat betul. Rivalitas sekarang kuat, karena kekuatan agak merata, tinggal bagaimana mereka memanfaatkan massa mengambang," ujarnya ketika dihubungi Tribun Jabar, Senin (12/2/2018).
Semisal dari Paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dinilai memiliki tim marketing yang kreatif.
Baca: Terjebak dengan Pengedar, Roro Fitria Batal Pesta Narkoba Saat Valentine, Netter: Nemu Wangsit?
Engagement yang tinggi di media sosial bisa dijadikan senjata.
"Tim kreatif sangat bagus marketing Ridwan Kamil. Media sosial juga akan didayagunakan," ujarnya.
Sedangkan palson nomor urut dua, Hasanudin-Anton Charliyan, bisa mendekati kelompok masyarakat menengah ke bawah.
"Banyak kaum pekerja, itu harus digarap Hasanah, anak muda harus digarap juga. PDIP bisa bagus kalau di segmen itu," kata Asep Yusuf Warlan.
Najwa Shihab Lemparkan Senjata Tanya Lewat Foto Ini, Begini Reaksi Polos Sandiaga Uno https://t.co/SVx5DGeiME via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 15, 2018
Sedangkan paslon nomor urut tiga, Sudrajat-Ahmad Syaikhu dinilai dekat dengan berbagai kelompok Islam.
Hal itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan dukungan.
PKS-Gerindra dinilai memiliki mesin politik yang kuat.
"Timnya Sudrajat-Syaikhu alus gawe. Kelompok Islam yang menengah ke atas berpotensi memilih Sudrajat. Tentu suara dari Ormas Islam juga akan digarap," ujarnya.
Paslon nomor urut empat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi alias 2DM memiliki keunggulan yang sedikit mirip dengan Hasanah.
Dedi Mulyadi memiliki keunggulan ketika berinteraksi dengan kelompok menengah ke bawah.
Sedangkan Deddy Mizwar, selain memiliki popularitas tinggi, posisi sebagai petahana juga bisa dimanfaatkan.
"Demiz harus menekankan keberhasilan pembangunan Jawa Barat saat ini juga bagian dari kontribusi Demiz. Harus meyakinkan publik, dia akan melanjutkan kesuksesan Aher-Deddy. Petahana karakternya seperti itu," ujarnya.
Karena alasan tersebut, Asep Yusuf Warlan menyebut Pilgub Jabar akan menjadi pertarungan sengit para paslon.
Selain memiliki keunggulan masing-masing, setiap paslon juga memiliki segmen berbeda.
Selanjutnya, keempat paslon harus merebut hati para calon pemilih yang belum menentukan pilihannya. (*)