Bupati Subang Ditangkap KPK

Bupati Subang Hat-trick Terjerat Korupsi, Warga Sebut Itu Kutukan

Ia ‎ meminta warga Subang untuk benar-benar memilih pemimpin yang benar-benar berintegritas pada Pilkada Subang 2018.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Bupati Subang Ojang Sohandi mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016). Ojang merupakan salah satu tersangka yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan di Subang pada Senin (11/4/2016) lalu dengan tersangka lainnya yakni Deviyanti Rochaeni, Mantan Kadis Kesehatan Subang Jajang Abdul Kholik yang menjadi terdakwa, istri Jajang, Lenih Marliani, dan Ketua Tim JPU Kejati Jabar yang menangani kasus Jajang, Fahri Nurmallo terkait kasus dugaan suap rencana penuntutan dalam kasus penggelapan dana BPJS. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kabar dibawanya Bupati Subang non aktif Imas Aryumningsih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (13/2), seolah meneruskan tradisi kepemimpinan di Subang sejak 1 dekade terakhir.

Sudah tiga bupati yang berurusan dengan kasus hukum.

Bupati Subang periode 2008-2013, Eep Hidayat ‎bermasalah dengan Kejaksaan Agung karena terjerat tindak pidana korupsi upah pungut pajak.

Eep divonis hingga 5 tahun. Periode itu, Eep berpasangan dengan Ojang Sohandi yang pernah jadi ajudan. Ojang akhirnya naik jadi Bupati.

Ojang lantas maju di Pilkada Subang 2013 dengan berpasangan dengan Imas Aryumningsih.

Baca: Erick Tohir Sudah Beri Isyarat, Komisaris PT PBB Pun Nilai Lucu Jika Persib Jadi Tim Musafir

Baca: Persib Bandung Bisa Gunakan Stadion GBLA sebagai Kandang

Di tengah jalan, Ojang tersandung kasus suap dan ditangkap penyidik KPK terkait kasus dugaan korupsi Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.

Ojang divonis penjara 8 tahun pada Januari 2017.

Kepemimpinan di Subang dilanjutkan oleh‎ Imas Aryumningsih yang naik jadi bupati dari wakil bupati. Pilkada Subang 2018, Imas maju sebagai bupati dengan pasangannya, Sutarno.

Namun, sejak keduanya ditetapkan KPU Subang, Imas justru harus berurusan dengan kasus hukum. Imas dibawa penyidik KPK dari rumah dinasnya pada Selasa (13/2) malam.

Sehingga, dalam 10 tahun, kepemimpinan di Subang tidak pernah tuntas. Ahmad Soleh (56) warga yang dituakan di Desa Pamanukan Kecamatna Pamanukan menyebut apa yang terjadi di Subang seperti kutukan.

"Ini seperti kutukan. Entah dosa dari siapa, sampai-sampai tiga bupati dalam 10 tahun semuanya kasus dengan hukum," ujar Ahmad via ponselny.

Ia ‎ meminta warga Subang untuk benar-benar memilih pemimpin yang benar-benar berintegritas pada Pilkada Subang 2018.

"Tolong lah warga kali ini harus benar-benar memilih pemimpin berintegritas, jangan salah pilih lagi," ujar Ahmad. (Mega Nugraha)


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved