14 Februari Dianggap Hari Kasih Sayang, Ternyata Sejarah Valentine Sadis dan Jauh dari Kata Romantis

Jauh dari kata romantis, sejarah Hari Valentine bermula saat seorang santo atau orang suci pada abad ketiga mengalami nasib nahas.

Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
Kolase
Sejarah Hari Valentine 

TRIBUNJABAR.ID - Tanggal 14 Februari setiap tahunnya dianggap sebagai hari kasih sayang alias Hari Valentine.

Di Hari Valentine ini banyak yang merayakannya dengan orang-orang tercinta untuk menghabiskan waktu bersama.

Saling memberikan ucapan kasih sayang hingga bertukar hadiah pun sudah menjadi tradisi yang turun temurun.

Siapa sangka di balik sebutannya sebagai hari kasih sayang, Hari Valentine memiliki sejarah yang kejam dan sadis.

Baca: Tragedi Mengerikan pada Hari Valentine Berakhir Tragis, Nomor 3 Paling Sadis & Menusuk Hati

Jauh dari kata romantis, sejarah Hari Valentine bermula saat seorang santo atau orang suci pada abad ketiga mengalami nasib nahas.

Gereja katolik mengakui ada tiga santo bernama Valentine atau Valentinus dan ketiganya adalah martir.

Ketiga santo dari masa 269 masehi itu tewas secara mengenaskan.

Tragedi berdarah ini bermula saat Kaisar Romawi Claudiud II melarang para tentara muda menikah, agar mereka tak 'ciut' di medan tempur.

Baca: Pemkot Depok Larang Pelajar Rayakan Hari Valentine

Namun ternyata pendeta Valentine melanggar perintah itu dan menikahi seorang perempuan secara diam-diam.

Hingga akhirnya Valentine dieksekusi mati setelah sang penguasa mengetahui pernikahan diam-diam itu.

Kisahnya berakhir tragis karena ia harus ditangkap dan dipenjara hingga dihukum penggal.

Hukuman penggal kepada pendeta Valentine ini dilakukan pada tanggal 14 Februari pada masa itu.

Baca: Lengkap! 45+ Kata-kata Hari Valentine Paling Gombal hingga Menyentuh Hati untuk Pacar

Legenda lain mengatakan bahwa ketika Valentine dipenjarakan oleh Claudius II, ia jatuh cinta dengan putri sipir penjara.

Sebelum dieksekusi mati, Valentine diduga mengirimkan surat cinta yang bertuliskan 'From your Valentine'.

Tak sampai di situ, ada pula legenda lain yang berkisah mengenai seorang laki-laki Kristiani bernama Valentine yang menolak menyembah dewa-dewa Romawi dan akhirnya ia dipenjara.

Namun teman-temannya sering menyemangati dia dengan cara mengirimkan pesan kepada Valentine melalui jendela penjara.

Atas aksi pembangkangannya tersebut, banyak kisah menyebut bahwa Valentine dieksekusi mati pada tanggal 14 Februari.

Baca: Inilah 5 Fakta Valentine Payen, Istri Ario Bayu Asal Perancis. Nomor 5 Bikin Kaget!

Kendati demikian, sebenarnya ada beberapa versi cerita lain yang mengisahkan tentang sejarah Valentine.

Selain menceritakan kisah tragis pendeta Valentine, versi cerita lain menyebut bahwa perayaan Hari Valentine merupakan kelanjutan dari perayaan tahunan Lupercalia yang diadakan setiap 15 Februari.

Tribun Jabar melansir Independent, Profesor dari University of Colorado, Noel Lenski, mengatakan perayaan ini diadakan saat zaman Romawi Kuno.

Dalam perayaan ini pera lelaki telanjang dan mencambuki perempuan dengan menggunakan cambuk kulit kambing atau kulit anjing.

Hal tersebut dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan kesuburan para perempuan.

Baca: Akhirnya Identitas Istri Daniel Mananta Terbongkar, Inilah Potret Bule Cantik dan Putrinya

Namun, ada juga versi cerita yang mengatakan perayaan Lupercalia dilakukan untuk melindungi masyarakat Romawi Kuno dari serangan serigala.

Pada perayaan ini para lelaki mencambuki orang-orang dengan cambuk yang berasal dari kulit hewan.

Bagi perempuan, cara tersebut dianggap bisa meningkatkan kesuburan mereka.

Baca: Kisah Hidupnya Pilu Hingga Harus Masuk Penjara, Penampilan Terbaru Artis Cantik Ini Bikin Pangling

Festival Lupercalia itu pun berlangsung selama 150 tahun lamanya.

Dari semua kisah tentang Hari Valentine yang beredar, ternyata tidak ada kisah bahagia atau akhir cerita indah di dalamnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved