Puluhan Sapi di Cianjur Mati karena Racun Dosis Tinggi, Petugas Masih Selidiki Kasusnya

Andy mengatakan, balai tidak melepaskan standar bio security setelah mengetahui hasil laboratorium yang menyebutkan bahwa ternak mati karena racun.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Ferri Amiril Mukminin
Sebanyak 22 ekor sapi perah tiba-tiba mati mendadak di kandang milik Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Buni Kasih, Kecamatan Gekbrong, Rabu (17/1) pagi sekitar pukul 05.30 WIB. 

Baca: Tak Tampak Pihak Perusahaan Seorang pun ketika CV Sandang Sari Disegel KLHK

"Maaf kalau tadi harus disemprot terlebih dahulu sebelum masuk ke sini, selain pengendara, kendaraannya juga harus kami semprot terlebih dahulu. Standar ini kami lakukan selama pemeriksaan laboratorium selama sebulan ini," katanya.

Andy mengatakan, balai tidak melepaskan standar bio security setelah mengetahui hasil laboratorium yang menyebutkan bahwa ternak mati karena racun.

Balai tetap menggunakan standar bio security. Memasuki balai yang masuk ke kawasan Warungkondang ini memang semua orang dan kendaraannya harus disemprot terlebih dahulu.

Penyemprotan dilakukan secara otomatis di pintu gerbang denga menggunakan peralatan otomatis. Setelah pintu gerbang dibuka, beberapa titik akan menyemprotkan air dari sisi kanan dan sisi kiri. Sehingga pengendara dan kendaraan terlindungi dari bakteri.

"Terkait langkah selanjutnya dari kasus ini kami serahkan kepada pihak yang berwajib," kata Andy.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved