Susilo Bambang Yudhoyono: 'This Is My War'

Mulai dari pernyataan Antasari Azhar jelang pilkada DKI Jakarta hingga isu. . .

Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat akan memberikan konferensi pers terkait tudingan percakapan telepon dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Dalam keterangannya, SBY membenarkan bahwa benar adanya percakapan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin namun tidak ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kabar penyadapan pembicaraan telepon dirinya dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin. 

TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan saat ini pihaknya selalu dihadapi dengan fitnah yang bertubi-tubi.

Mulai dari pernyataan Antasari Azhar jelang pilkada DKI Jakarta hingga isu keterlibatan dirinya dalam proyek KTP elektronik.

Dia merasa harus ada sebuah perjuangan yang ditempuh olehnya menghadapi seluruh hal ini.

"This is my war. Biarkan saya menempuh jalan saya sendiri. Saya minta doa dari para kader untuk jihad saya," tegas SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Presiden RI keenam itu akan melaporkan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya yang dinilai telah mengarahkan hal-hal tidak masuk akal kepada Mirwan Amir saat persidangan kasus korupsi KTP Elektronik beberapa waktu lalu.

"Saya akan menempuh jalur hukum dan mengadu kepada Bareskrim Mabes Polri tentang hal ini," kata SBY.

Tersebut Nama SBY di Sidang Setya Novanto

Setya Novanto, terdakwa kasus korupsi KTP elektronik, baru tahu nama Susilo Bambang Yudhoyono disebut dalam sidang sebelumnya, saat menghadirkan mantan anggota Badan Anggaran DPR Mirwan Amir.

"Saya kaget juga,"‎ ucap Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).

"Itu urusan Pak Mirwan dengan Pak SBY. Karena ya waktu itu kan Pak Mirwan sebagai Wakil Ketua‎ di Partai Demokrat, mungkin Pak Mirwan lebih tahu daripada saya," lanjutnya.

Diketahui dalam sidang sebelumnya, ‎Kamis (25/1/2018) nama mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) muncul dalam sidang lanjutan perkara dugaan proyek e-KTP, untuk terdakwa Setya Novanto.

Dalam sidang itu, ‎SBY disebut mempunyai tanggung jawab dalam program pelaksanaan proyek e-KTP.

Ini diawali dari pertanyaan anggota tim penasihat hukum Setnov, Firman Wijaya yang mempertanyakan kaitan proyek e-KTP dengan pemenangan Pemilu 2009, kepada saksi, Mirwan Amir.

Menjawab itu, mantan Wakil Ketua Banggar asal Demokrat tersebut mengakui bahwa proyek e-KTP memang program pemerintah yang saat itu dipimpin oleh SBY.

"‎Memang itu (proyek e-KTP) program dari pemerintah. (Waktu itu Presidennya) Susilo Bambang Yudhoyono," kata Mirwan saat bersaksi untuk terdakwa Setya Novanto.

‎Mirwan menjelaskan, saat itu dia mendapatkan masukan atau saran dari rekannya bernama Yusnan Solihin yang merupakan seorang pengusaha, bahwa proyek e-KTP bermasalah. Saran tersebut kemudian dilanjutkan oleh Mirwan Amir ke SBY.

"Iya (disampaikan langsung ke SBY). Di Cikeas (kediaman SBY)," terang Mirwan lagi.

Kemudiam SBY menanggapi saran dari Mirwan. Kata Mirwan, SBY tidak menggubris adanya permasalahan e-KTP tersebut.

SBY meminta kepada Mirwan untuk terus melanjutkan proyek itu karena akan menuju Pilkada.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved