Di Bandung Ternyata Ada Pengantar Surat dari Kantor ke Kantor, Bersepeda Suratnya Kategori Rahasia

Dia mengenakan kemeja flanel kotak-kotak dan celana jins yang di bagian pahanya robek-robek.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Yongky Yulius
Yanuar Ramadan 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Seorang pria berjalan cepat meninggalkan sebuah kantor di kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (30/1/2018) siang.

Tak seperti umumnya pegawai kantoran yang kerap tampil rapi, formal, dan necis, penampilan pria itu terlihat santai.

Dia mengenakan kemeja flanel kotak-kotak dan celana jins yang di bagian pahanya robek-robek. Ia pun menggendong tas berwarna biru tua di punggungnya.

Baca: Siapa Sangka Bung Karno Ternyata Kerap Bokek, Pinjam Uang untuk Beli Cat dan Bayar Utang

Setelah keluar dari kantor itu, tangannya terlihat memasukkan sebuah surat ke dalam tas yang digendongnya itu.

Kemudian, dia berjalan menuju sebuah sepeda berwarna hijau yang berada di depan kantor. Dipegangnya sepeda itu, lalu dinaikinya.


Helm berwarna putih pun langsung dikenakan di kepalanya. Pria itu bernama Yanuar Ramadhan (20).

Saat ditemui Tribun Jabar, Selasa (30/1/2018) di kawasan Asia Afrika, dia mengaku sedang bekerja. Namun pekerjaannya itu terbilang jarang dilakoni oleh orang seumurannya.

"Saya bekerja sebagai kurir. Pengantar surat dari kantor ke kantor. Surat berharga," katanya sembari memegang ponsel pintar di tangannya.

Menggunakan sepeda, Yanuar akan mengantarkan sebuah surat dari satu ke kantor ke kantor lainnya. Yanuar juga siap membantu satu kantor untuk memfotokopi sebuah dokumen.

"Biasanya memang kantor-kantor di Jalan Asia Afrika yang sering menggunakan jasa saya. Suratnya surat berharga, tapi saya nggak tahu isinya apa, yang jelas surat itu nggak bisa digantikan email atau apapun. Diantarnya ke kantor di wilayah Bandung juga. Kalau fotokopi, ke daerah Jalan Ambon," ujarnya.

Pekerjaan mengantarkan surat itu sudah dilakoni sejak 2015 dan ini memberinya penghasilan yang lumayan.

"Sekali mengantar surat, saya dikasih Rp 20 ribu. Sehari bisa dapat Rp 100 ribu dari mengantar 4-5 surat," katanya.


Dalam seminggu, biasanya ada 3-4 hari di mana Yanuar menerima banyak permintaan mengantarkan surat.

Namun, dia harus tepat waktu dalam mengantar suratnya. Dalam satu jam, dia harus memastikan surat yang diantarnya itu sampai ke tujuan.

Yanuar mengaku bersyukur. Selama kurang lebih dua tahun dia menekuni pekerjaan itu, dia tak pernah terlambat mengantarkan surat.

Menggunakan sepeda membuatnya tak terjebak macet karena bisa mengambil jalan pintas melalui 'jalan tikus'.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved